3. Bisa jadi divertikulosis
“Divertikulosis adalah adanya kantung kecil di usus besar, yang terkadang dapat menyebabkan perdarahan,” kata Kyle Staller, M.D., ahli gastroenterologi di Rumah Sakit Umum Massachusetts.
Menurut Klinik Cleveland, komplikasi dari kantung kecil ini termasuk perdarahan rektal, dan memengaruhi sekitar 20% orang dengan divertikulosis.
Kantung ini dapat menyebabkan perdarahan saat terkikis ke dalam pembuluh darah.
Jika itu divertikulosis, maka perdarahan divertikular terkadang berhenti dengan sendirinya.
Jika tidak, dokter Anda mungkin melakukan kolonoskopi untuk mencari tahu di mana perdarahan terjadi, sehingga mereka dapat mengakhirinya.
4. Ada polip di usus besar
Polip adalah massa sel berukuran kecil yang dapat terbentuk di lapisan usus besar.
Meski siapa pun dapat mengalaminya, polip lebih sering terjadi pada mereka yang berusia 50 atau lebih, kelebihan berat badan, perokok, atau yang memiliki riwayat pribadi atau keluarga dengan polip usus besar atau kanker usus besar.
Normal untuk memiliki polip usus besar tanpa gejala, tetapi beberapa orang dengan polip mengalami pendarahan rektal dengan feses berawarna merah atau hitam.
Jika itu polip di usus besar, maka sebagian besar polip ini tidak berbahaya, tetapi sebagian kecil dari mereka dapat berkembang menjadi kanker usus besar seiring waktu.
Dokter akan mengobati polip usus besar dengan melakukan endoskopi (pemeriksaan tubuh menggunakan endoskop) untuk membuangnya, lalu memastikan polip tersebut tidak bersifat kanker.
5. Mengonsumsi makanan mengandung E. coli
“Infeksi tertentu dapat menyebabkan peradangan usus besar yang menyebabkan perdarahan, dan itu termasuk infeksi yang disebabkan oleh E. coli,” kata Dr. Staller.
Strain E. coli tertentu biasanya dapat menyebabkan diare berdarah dan kemudian menyebabkan gagal ginjal.
Jika itu E. coli, maka kabar baiknya orang dewasa yang sehat biasanya pulih dari E. coli dalam waktu sekitar seminggu.
Secara umum, istirahat dan minum banyak cairan untuk membantu mencegah dehidrasi adalah hal utama yang harus dilakukan.
Kabar buruknya adalah E. coli yang menyebabkan diare berdarah, seringkali membuat orang cukup sakit hingga harus mendapat perawatan di rumah sakit.
Di rumah sakit, Anda dapat menerima perawatan suportif, seperti cairan infus, transfusi darah, dan akan ada dialisis ginjal.
Meskipun E. coli Anda cukup jinak sehingga dapat pulih di rumah, jangan minum obat anti diare karena ini memperlambat sistem pencernaan dan mencegah tubuh membuang racun.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "8 Penyebab Buang Air Besar Berdarah yang Harus Diwaspadai"
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Cecilia Ardisty |
Editor | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
KOMENTAR