Tabloid-Nakita.com - Hampir semua anak senang makan yang manis-manis, seperti donat dan cokelat, ditambah minum sirop. Hati-hati, jangan sampai si kecil berisiko kegemukan dan diabetes. Karena, asupan gula tambahan (gula yang sudah diproses dan ditambahkan pada makanan dan minuman) yang tidak terpakai di tubuh akan disimpan, lama-kelamaan menjadi lemak.
Gula tambahan memang diperlukan pada kondisi tertentu, misalnya, anak tidak bisa makan karbohidrat seperti nasi karena saat itu sakit, maka harus dirawat dan diberi infus glukosa. Pada anak yang kurang gizi atau pingsan ketika tidak sarapan sehingga kekurangan glukosa, maka diberilah gula untuk meningkatkan kadarnya dalam darah sehingga anak segera pulih. Tapi sekali lagi, ini hanya diberikan pada anak-anak dengan kondisi kesehatan tertentu.
Sekalipun diperlukan, menjaga lemak tubuh agar tetap dalam kadar normal juga wajib diperhatikan. Lemak yang berlebihan (kegemukan) akan berkontribusi terhadap berbagai gangguan kesehatan pada anak. Beberapa dampak buruk jika anak kelebihan gula antara lain:
* Munculnya penyakit sindrom metabolik, yaitu obesitas, diabetes, dan peningkatan lemak dalam darah atau kolesterol. Selain itu juga berisiko mengalami hipertensi, stroke, dan jantung.
* Selain obesitas yang ditimbulkan akibat kelebihan gula, orang yang sensitif terhadap diabetes juga akan meningkatkan kadar gula dalam darahnya atau glikemik indeksnya. Jika kadar gula darahnya tinggi biasanya anak akan cepat loyo.
* Gula juga dapat memengaruhi perilaku anak dalam jangka panjang. Anak menjadi lebih aktif dan perilakunya tidak terkontrol. Hal ini akan lebih tampak jelas pada anak yang hiperaktivitas.
* Terlalu banyak mengonsumsi gula juga akan menimbulkan karies gigi. Semua karbohidrat bisa menyebabkan pembusukan gigi, tetapi yang paling berpengaruh adalah gula. Semua gula, termasuk gula meja, gula di dalam madu, buah-buahan (fruktosa), dan susu (laktosa) memiliki efek yang sama terhadap gigi. Jika gula bergabung dengan plak, maka dalam waktu sekitar 20 menit, bakteri Streptococcus mutans di dalam plak akan menghasilkan asam. Inilah yang akan menggerogoti gigi sehingga gigi menjadi karies.
Berkaitan dengan karies gigi, memang jumlah gula yang dimakan tidak masalah. Yang memegang peran penting adalah lamanya gula berada di dalam gigi. Oleh sebab itu, setelah makan/minum manis, dianjurkan menggosok gigi. Tapi lebih baik lagi, mengurangi asupan gula.
Nah, mulai sekarang, batasi konsumsi makanan manis pada anak ya, Mam. Karena banyak dampak buruk jika anak kelebihan gula.
(Dedeh Kurniasih)
Social Bella 2024, Dorong Inovasi dan Transformasi Strategis Industri Kecantikan Indonesia
KOMENTAR