Nakita.id - Moms yang sedang hamil perlu menjaga kesehatan dengan ekstra di tengah pendemi covid-19 ini.
Seorang dokter spesialis kandungan dr. Merwin Tjahjadi, Sp.OG menyebutkan bahwa ibu hamil dan balita masuk dalam populasi rentan infeksi covid-19.
Umumnya ketika hamil dan terinfeksi covid-19 yang menjadi kekhawatiran selanjutnya yaitu kondisi janinnya apakah ikut terinfeksi atau tidak.
dr. Merwin menyebutkan bahwa belum ada bukti bahwa ibu hamil yang positif covid-19 dapat menularkan virus tersebut ke janin yang berada di dalam kandungannya.
Tetapi perlu diketahui di Indonesia sendiri ibu hamil yang terinfeksi virus corona berada di peringkat kelima.
dr. Merwin memaparkan data wanita hamil yang positif covid-19 berdasarkan Satgas Covid-19.
Tampak persentase ibu hamil yang terinfeksi covid-19 sebesar 7,1% dan data ibu hamil meninggal akibat covid-19 menjadi yang terendah yaitu 0,3%.
Lalu bagaimana dampaknya virus corona ke ibu hamil?
Baca Juga: Diklaim 90% Efektif dan Tanpa Efek Samping, Segini Bocoran Harga Vaksin Covid-19
Para ibu hamil perlu mengetahui sebenarnya gejala klinis yang akan dialami ketika infeksi virus corona akan serupa dengan masyarakat pada umumnya.
dr. Merwin menyebutkan gejala virus corona yang bisa diderita ibu hamil di antaranya demam, batuk, pegal-pegal, sesak nafas, nyeri otot, nyeri tenggorokan, dan diare.
Sang dokter juga minta Moms memerhatikan gejala sesak napas selama kehamilan.
"Di kehamilan trimester ketiga banyak pasien ketika udah menjelang persalinan mengeluhkan sesak," ujar dr. Merwin pada webinar bersaama RS Pondok Indah.
Meski begitu, dr. Merwin menyebutkan untuk perbedaan sesak napas akibat kehamilan dan gejala covid-19 tidak dapat dilihat secara kasat mata.
"Yang terpenting adalah covid-19 ini memang kita sulit membedakan bukan dan tidak sekarang mudahnya adalah swab. Dengan kita melakukan swab kita benar-benar tahu ini positif atau ini negatif. Swab itu jawaban," ujar dr. Merwin.
Risiko lain dari covid-19 terhadap ibu hamil di trimester ketiga yaitu risiko gejal adi pernapasan lebih berat dan angka kelahiran prematur meningkat.
"Jika terjadi pada tirmeter satu terutama pada gejala berat maka angka kegugurannya juga meningkatkan resiko terhadap keguguran," ujar dr. Merwin.
Agar semua itu tidak terjadi, Moms perlu cermat dalam memilih tempat persalinan di masa adaptasi kebiasaan baru.
dr. Merwin menyarankan untuk Moms memilih tempat persalinan yang memiliki prosedur persalinan sesuai dengan protokol kesehatan yang ketat.
Selain itu, pilihlah tempat bersalin yang memiliki tim dokter multi disiplin dan subspesialis yang lengkap.
Hal ini berguna agar penanganannya dapat cepat ketika ibu hamil benar terinfeksi virus corona.
Lalu, pilihlah tempat bersalin dengan bidan yang dapat dihubungi setiap saat.
Tak hanya itu, fasilitas untuk kehamilan berisiko juga perlu tersedia dalam tempat persalinan tersebut.
Baca Juga: Hindari Sederet Makanan Lezat Berikut Ini Agar Sistem Imun Tetap Terjaga Selama Pandemi Covid-19
Nah, Rumah Sakit Pondok Indah menjadi pilihan yang tepat dalam memilih tempat persalinan di masa adaptasi kebiasaan baru.
Hal itu karena RS Pondok indah sudah mewajibkan pemeriksaan swab PCR pada ibu hamil yang hendak melahirkan, memisahkan ruang bersalin ibu hamil sehat dengan bergejala, menutup akses kunjungan, dilakukan skrining covid-19 pada penunggu persalinan, penerapan SOP yang ketat, serta menyediakan kamar operasi dan bersalin bertekanan negatif.
Dengan begitu baik pasien maupun seluruh tim medis tetap aman saat menjalani proses persalinan sesar ataupun normal.
Tentu saja Moms harus Ingat Pesan Ibu untuk selalu menerapkan 3M yaitu Mencuci tangan, Memakai masker, dan Menjaga jarak.
#NakitaCovid-19
Taro dan AGLXY, Hadirkan Semangat Eksplorasi dan Keberanian Masa Kecil Lewat #ReigniteYourInnerChild
Penulis | : | Gabriela Stefani |
Editor | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
KOMENTAR