Nakita.id – Sejak dahulu, mungkin Moms sering mendengar kampanye pentingnya memberikan imunisasi pada anak-anak.
Imunisasi diberikan melalui vaksin. Vaksin diberikan melalui suntikan maupun tetesan oral ke dalam mulut yang bertujuan untuk meningkatkan imun dan melindungi tubuh dari penyakit.
Namun, di samping manfaatnya yang sangat baik bagi tubuh, masih banyak Moms dan anak di luar sana yang takut untuk melakukan vaksin.
Padahal, Moms dan anak tidak perlu khawatir. Sebab, pemerintah sudah memastikan bahwa vaksin sudah melewati uji klinik dan pemastian keamanan serta kemanjurannya.
Selain itu, proses produksi vaksin telah melalui tahapan-tahapan yang sesuai prosedur keamanan, Moms.
Baca Juga: Isyaratkan Dunia Akan Segera Kembali Normal, Vaksin Moderna 95 Persen Ampuh Lawan Covid-19!
Tahapan tersebut dimulai dari pra uji klinik pada hewan, dilanjutkan dengan tiga tahap uji klinik pada manusia, hingga akhirnya mendapat izin penggunaan dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).
Manfaat vaksin untuk cegah penyakit
Vaksinasi memiliki beberapa manfaat, diantaranya memperkuat sistem imun tubuh, mencegah infeksi dan penularan wabah penyakit, serta mengurangi risiko cacat dan kematian.
Hal ini lebih lanjut dibahas dalam Dialog Produktif bertema Imunisasi Aktif: Mewujudkan Kualitas Hidup yang Lebih Baik yang digelar oleh Komite Penanganan COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPCPEN), Selasa (24/11).
Salah satu pembicaranya adalah Dokter Spesialis Anak, dr. Endah Citraresmi, Sp.A (K), dari Yayasan Orang Tua Peduli yang menjelaskan lebih lanjut mengenai manfaat vaksinasi bagi tubuh.
"Pada prinsipnya, vaksinasi akan membuat seseorang memiliki kekebalan tubuh sehingga tidak perlu melalui fase sakit saat diserang virus atau bakteri tertentu," ujarnya.
Baca Juga: Siapa Sangka Kebiasaan Buruk Ketika Menggunakan Masker Ini Ternyata Bisa Datangkan Penyakit
Lebih lanjut lagi, dr. Endah menghimbau kepada masyarakat agar tidak mudah percaya pada informasi tidak benar mengenai vaksin dan imunisasi.
Faktanya, sangat sedikit sekali kemungkinan mengalami efek samping yang buruk setelah melakukan vaksin.
Laporan Komisi Nasional Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI) mencatat, dari 35 juta vaksin yang disebar, hanya terdapat 18 kasus yang berhubungan dengan imunisasi.
Selanjutnya, dr. Endah menyebutkan, kejadian pasca imunisasi yang paling umum adalah reaksi ringan seperti nyeri dan bengkak di sekitar lokasi penyuntikan. Reaksi ini alamiah dan bisa sembuh dalam waktu singkat.
Cegah pneumonia
Tahukah Moms, pneumonia merupakan salah satu penyakit yang paling umum diderita oleh balita di Indonesia.
Penyakit ini berupa infeksi yang menimbulkan peradangan pada kantung udara di salah satu atau kedua paru-paru, yang bisa terisi cairan.
Baca Juga: Si Kecil Sering Batuk Pilek? Bisa Jadi Gejala Pneumonia Moms!
Namun, dr. Endah mengungkapkan bahwa pemerintah Indonesia menganggap vaksin adalah hal yang serius untuk meningkatkan taraf kesehatan masyarakat.
“Penyakit berat yang bisa mengakibatkan kecatatan dan kematian, kita buat vaksinnya. Itulah kenapa angka kematian balita di Indonesia jauh menurun dibandingkan sebelum ditemukan vaksin. Misalnya pada kasus pneumonia di Indonesia yang turun karena sudah ditemukan vaksinnya, dan itu adalah penyakit yang paling banyak menimbulkan kematian pada balita”, ungkap dr. Endah.
Vaksin juga dibuat untuk orang dewasa dan lansia dengan fungsi yang sama, yaitu menjaga agar tubuh tetap sehat dan produktif.
Pada anak-anak, vaksin berguna untuk memuat tumbuh kembang mereka lebih baik.
“Pada intinya, tidak ada pemerintah manapun yang mau mengorbankan warga negaranya. Semua negara baik negara maju maupun negara berkembang membuat vaksin. Sebenarnya negara sudah menjamin keamanan vaksin. Bahkan, negara tetap aktif memantau keamanan vaksin untuk melindungi warga negaranya," tutup dr. Endah.
Selama masih menunggu kabar baik selanjutnya mengenai vaksin Covid-19, Moms dan anggota keluarga harus tetap #IngatPesanIbu untuk menerapkan protokol mengenakan masker, mencuci tangan, dan menjaga jarak (3M).
Masih Banyak yang Keliru, Begini Cara Tepat Melakukan Toilet Training pada Anak
Penulis | : | Yussy Maulia |
Editor | : | Sheila Respati |
KOMENTAR