Kain hibrida yang dimaksud adalah seperti kombinasi antara kapas dengan sutra, kapas dengan sifon atau kapas dengan flanel.
"Efisiensi penyaringan hibrida adalah sekitar 80 persen untuk partikel berukuran kurang dari 300 nanometer dan 90 persen untuk partikel berukuran 300 nanometer," tulis para peneliti.
"Kami berspekulasi bahwa peningkatan kinerja hibrida kemungkinan karena efek gabungan dari filtrasi berbasis mekanik dan elektrostatik," tambah mereka.
Filtrasi mekanis hanyalah kain yang secara fisik menangkap partikel.
Tim menemukan bahwa dengan kain seperti kapas, jumlah benang yang tinggi adalah yang terbaik.
Baca Juga: Wajib Tahu Moms, Begini Aturan Mencuci Masker Kain Supaya Tetap Aman
Sementara, filtrasi berbasis elektrostatik sedikit berbeda. Pikirkan bahan super statis-y seperti poliester.
Filter elektrostatik ini menyimpan aerosol di dalam lingkungan statis.
Tapi, tim peneliti mengingatkan, semua kemampuan masker kain tersebut akan sia-sia jika digunakan kurang benar.
"Studi kami juga menyiratkan bahwa kesenjangan yang disebabkan oleh ketidakcocokan masker dapat mengakibatkan lebih dari 60 persen penurunan efisiensi penyaringan," jelas para peneliti.
Jadi, kain apa pun yang Anda buat menjadi masker, pastikan untuk memakainya dengan benar.
Jangan lupa selalu #IngatPesanIbu yaitu mematuhi perilaku 3M (memakai masker, menjaga jarak dan menghindari kerumunan, mencuci tangan dengan sabun).
#NakitaCovid-19
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Riset Buktikan Ini Kain Terbaik untuk Membuat Masker Kain"
Social Bella 2024, Dorong Inovasi dan Transformasi Strategis Industri Kecantikan Indonesia
Source | : | kompas |
Penulis | : | Nita Febriani |
Editor | : | Nita Febriani |
KOMENTAR