Nakita.id.- Kehilangan seseorang yang sangat kita sayangi untuk selamanya tentunya menimbulkan kesedihan yang mendalam.
Kesedihan itu, terutama bila kita mengingat bahwa kita tak lagi bisa bersamanya dalam keseharian.
Begitu juga yang dirasakan keluarga Sersan Alfred Brazel yang meninggal karena menderita kanker kolorektal (kanker di bagian usus besar) di usia 37 tahun, Juli lalu.
BACA JUGA: Masih Ingat dengan gambar ini Moms? Ada Fakta Mengejutkan Moms
Kematian bukanlah hal yang mudah bagi istrinya, Kaitlyn dan kedua anaknya, Mason (8) dan Mylan (5).
Buah hati mereka terlalu dini untuk memahami kepergian sang ayah selama-lamanya.
Kaitlyn pun harus menjelaskan kepada dua buah hatinya meski duka atas kepergian sang suami masih menggelayuti.
Dengan bijak ia menjelaskan pada kedua anaknya, bahwa ayah mereka pergi karena Tuhan begitu menyayanginya.
Kedua bocah itu diberi penjelasan oleh Kaitlyn bahwa kematian ayah mereka bukanlah sesuatu yang menyedihkan, dan Tuhan ingin sang ayah berada di sisi-Nya.
Namun Kait paham, penjelasan saja tidak cukup, kedua buah hatinya pasti teramat merindukan ayah mereka.
Kerinduan itu begitu lamat, seperti foto yang diabadikan Kaitlyn dan viral di kemudian hari ini.
BACA JUGA: Dijuluki 'Gadis Batman' Karena Tanda Lahir Langka, Cita-cita Gadis Ini Bikin Haru
Ketika kali pertama mengunjungi makam ayah mereka di Arlington National Cemetery, Mylan dan Mason mengaku masih bisa merasakan keberadaan sang ayah.
"Kami membawa selimut. Mylan berkata bahwa ia bisa merasakan ayahnya, dan ia ingin tidur siang dengannya.
Mylan pun berbaring di sana dengan ayahnya sementara Mason berada di sampingnya, berdoa. Aku membiarkan mereka melakukan apa pun yang mereka inginkan." ungkap Kait.
Terenyuh dengan pemandangan yang ia saksikan, Kaitlyn pun mengabadikan momen saat buah hatinya menghabiskan waktu di makam ayah mereka lalu diunggah ke media sosial.
Kaitlyn mengungkapkan betapa Mylan dan Mason mengobrol pada ayah mereka begitu akrab, seolah-olah ia ada di sana.
Mereka dengan lepas bercerita tentang kegiatan dan beberapa prestasi di sekolah.
Akhirnya, setelah menghabiskan waktu beberapa lama, Kaitlyn dan anak-anaknya harus kembali ke rumah.
Namun saat mereka akan beranjak, Mylan tiba-tiba berlari kembali ke belakang.
Bocah itu memeluk batu nisan ayahnya dengan erat. Kaitlyn begitu tersentuh melihat betapa anak-anaknya mencintai ayah mereka.
Terlebih lagi kedua anaknya tidak sekalipun menangis, sejak ayahnya meninggal.
"Sebagai keluarga militer, kami memang tidak banyak menghabiskan waktu bersama karena Ayah mereka ditugaskan di kota yang berbeda.
Namun aku yakin anak-anakku akan terus mengingat ayahnya, selamanya," katanya.
BACA JUGA: Wow! Desa Terdingin di Dunia ini Bisa Membuat Bulu Mata Membeku
Seperti dilansir dari Sofeminie orangtua memiliki kewajiban untuk memberikan pemahaman mengenai konsep kematian dalam hidupnya.
Pada usia 3 atau 4 tahun, anak-anak sudah mulai dapat merasakan atau membiasakan diri dengan kata 'kehilangan'.
Saat ada anggota keluarga yang meninggal, kemungkinan anak akan melontarkan pertanyaan seperti ini, "Bu, apa kematian itu?".
Ini bisa jadi cukup mengejutkan bagi Moms. Sebagai orangtua, Moms tidak perlu menunggu momen yang dramatis untuk berbicara dengan anak tentang kematian.
Cukup berikan jawaban dengan ungkapan seperti "Ayah sudah pergi untuk bergabung dengan Nenek dan Kakek di surga" ini bisa menjadi solusi pada awalnya.
BACA JUGA: Wah, Konsumsi Ini Sejak Hamil Bisa Membuat Anak Menjadi Cerdas
Pemahaman mereka pastinya terbatas dan juga mungkin akan bingung.
Namun, hal terbaik yang dapat dilakukan adalah dengan menjelaskan tentang kematian secara singkat dan jujur, tanpa memberikan pidato besar, atau untaian kata bertele-tele. (*)
Source | : | ABCNews,grid.id |
Penulis | : | Soesanti Harini Hartono |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
KOMENTAR