Nakita.id - Teh belum dapat diberikan terlalu sering kepada anak karena teh mengandung tanin dan kafein yang cukup tinggi.
Tanin dalam jumlah tertentu dapat menyebabkan gangguan penyerapan zat besi dan kalsium dalam usus.
Oleh sebab itu, konsumsi teh berlebihan dapat menyebabkan anemia.
Anemia atau defisiensi zat besi mengakibatkan anak lelah, lemah, letih, dan mengurangi konsentrasinya dalam belajar.
Sedangkan kalsium merupakan mineral dalam susu yang penting untuk pertumbuhan tulang dan gigi anak.
Hingga saat ini tidak ada pedoman dari organisasi kesehatan resmi yang membuat anjuran kapan dan berapa banyak teh yang aman dikonsumsi anak.
BACA JUGA: Minum Empat Cangkir Kopi Sehari Tidak Berisiko pada Kesehatan?
Yang jelas, WHO dalam pedoman pemberian MPASI menganjurkan untuk tidak memberikan teh pada anak di bawah usia 2 tahun.
Secara umum, sebetulnya teh tidak berbahaya bagi anak bila tak dikonsumsi secara berlebihan.
Akan tetapi, manfaat konsumsi teh secara rutin pada anak juga belum terbukti. Meski begitu, ada beberapa aturan bila anak tetap ingin minum teh:
Perhatikan jumlah atau frekuensinya
Setidaknya cukup satu kali minum teh setiap hari. Bila hanya satu kali sehari, tak perlu khawatir dapat menyebabkan berbagai gangguan kesehatan seperti yang diceritakan di awal.
Source | : | Tabloid Nakita |
Penulis | : | Nia Lara Sari |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
KOMENTAR