"Kultur virus itu sederhananya setelah swab, nanti diproses dan dibiakkan di dalam sel. Kemudian nanti dilihat apakah terdapat perubahan di sel (efek sitopatik)," ujar Adam saat dihubungi Kompas.com, Minggu (6/12/2020).
Adam sering memberikan edukasi seputar virus menyebutkan kalau kultur virus tidak hanya dapat dilakukan melalui swab test, tapi juga bisa cek darah, urine, dahak, feses dan lain-lain.
Namun, karena penularan Covid-19 mayoritas berasal dari droplet, maka yang digunakan untuk penentuan masih menularkan atau tidak, diambil dari tindakan swab test.
Baca Juga: Tak Perlu Khawatir, Kehilangan Penciuman karena Terpapar Covid-19 Bisa Sembuh dengan Cara Ini
Tindakan kultur virus yakni apabila terjadi perubahan sel, maka virus masih bisa menginfeksi.
Dan apabila tidak ada perubahan sel, itu artinya virus tidak lagi bisa menginfeksi.
Mengenai penularan virus corona, Adam mengatakan kalau secara umum mayoritas pasien virus corona menularkan virus di hari ke-2 sebelum munculnya gejala di hari ke-10.
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Diah Puspita Ningrum |
Editor | : | Diah Puspita Ningrum |
KOMENTAR