Kasus Harian Tinggi, Ahli Bongkar Masa-masa Covid-19 Paling Berisiko Menular, Ternyata Ini Waktu Paling Berbahaya
Nakita.id - Pandemi virus corona masih belum berakhir.
Berbagai negara, termasuk Indonesia masih berperang melawan virus corona yang belum bisa terkendali.
Bahkan, pertambahan kasus harian masih terbilang tinggi sampai menyentuh angka 5.000 kasus.
Melansir dari Kompas.com, penularan virus corona bisa terjadi melalui droplet yang menyebar saat berbicara, batuk, bersih atau yang menempel di benda.
Baca Juga: Jutaan Vaksin Virus Corona Sudah Sampai, Inilah 6 Jenis Vaksin Covid-19 yang akan Resmi Beredar di Indonesia
Apalagi masih ada penyebaran melalui OTG atau orang tanpa gejala yang bisa membawa virus ke orang lain.
Lantas, kapan sebenarnya virus corona paling rentan ditularkan ke orang lain?
Dokter umum sekaligus PhD Candidate in Medical Science di Kobe University, Adam Prabata mengatakan kalau pasien bisa menularkan virus atau tidaknya bisa diketahui melalui kultur virus.
"Kultur virus itu sederhananya setelah swab, nanti diproses dan dibiakkan di dalam sel. Kemudian nanti dilihat apakah terdapat perubahan di sel (efek sitopatik)," ujar Adam saat dihubungi Kompas.com, Minggu (6/12/2020).
Adam sering memberikan edukasi seputar virus menyebutkan kalau kultur virus tidak hanya dapat dilakukan melalui swab test, tapi juga bisa cek darah, urine, dahak, feses dan lain-lain.
Namun, karena penularan Covid-19 mayoritas berasal dari droplet, maka yang digunakan untuk penentuan masih menularkan atau tidak, diambil dari tindakan swab test.
Baca Juga: Tak Perlu Khawatir, Kehilangan Penciuman karena Terpapar Covid-19 Bisa Sembuh dengan Cara Ini
Tindakan kultur virus yakni apabila terjadi perubahan sel, maka virus masih bisa menginfeksi.
Dan apabila tidak ada perubahan sel, itu artinya virus tidak lagi bisa menginfeksi.
Mengenai penularan virus corona, Adam mengatakan kalau secara umum mayoritas pasien virus corona menularkan virus di hari ke-2 sebelum munculnya gejala di hari ke-10.
Sementara, untuk masa paling infeksius (yang berpotensi paling tinggi menyebarkan infeksi) yakni diperkirakan pada hari 0 sampai hari ke-5 setelah gejala muncul.
Untuk waktu penularan virus pada hari sebelum gejala bisa berbeda-beda setiap individu.
Baca Juga: Cegah Penularan Covid-19 Saat Menggunakan Transportasi Umum dengan Ikuti Tips Simple Berikut Ini
"Untuk hari setelah gejala (demam dan sesak) itu juga bisa lebih panjang, dan semakin berat gejalanya diduga bisa lebih panjang penularannya," ujar Adam.
"Makanya itu untuk yang bergejala baru boleh selesai isolasi setelah 3 hari tanpa gejala," lanjut dia.
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Diah Puspita Ningrum |
Editor | : | Diah Puspita Ningrum |
KOMENTAR