Sebelum Memberikan Parasetamol Anak, Hindari Kesalahan-kesalahan Ini Agar Tidak Membahayakan Kesehatan Si Kecil
Nakita.id - Parasetamol anak menjadi salah satu obat andalan ketika si Kecil demam.
Selain parasetamol anak, memang ada sejumlah obat lain yang bisa dibeli di apotek tanpa resep dokter.
Namun, parasetamol anak dinilai paling aman dan cepat meredakan suhu badan si Kecil ketika demam.
Memberikan obat atau suplemen pada anak memang harus diperhatikan dengan baik.
Semua harus dilakukan dan dijalankan sesuai dengan petunjuk agar tidak memperburuk kondisi kesehatan si Kecil.
Hanya saja, tidak sedikit orang tua yang salah kaprah dan melakukan kesalahan-kesalahan ketika memberikan obat ke anak.
Melansir dari Kompas.com, orang tua terbiasa berpikir kalau anak sakit harus segera diberi obat tanpa memerhatikan kebutuhan si Kecil yang sebenarnya.
Nah, mulai sekarang jangan lakukan kesalahan-kesalahan ini lagi ketika anak sakit.
1. Bayi demam dan panas harus segera diberi obat
Ketika bayi mengalami demam, sebenarnya itu menjadi tanda kalau tubuh anak sedang melawan infeksi ringan.
Tubuh secara alami merespons ketika ada infeksi kuman masuk, salah satunya adalah meningkatkan suhu tubuh.
Demam pada anak juga bisa menjadi tanda dehidrasi atau kekurangan cairan, maka dari itu Moms tidak perlu buru-buru memberikan obat.
Baca Juga: Jangan Salah Lagi! Ini Dosis Parasetamol Anak yang Tepat Sesuai Anjuran
Baca Juga: Dinyatakan Positif Corona Sampai Harus Jalani Isolasi, Tak Diduga Aktris Cantik Ini Malah Sembuh Padahal Hanya Diresepkan Parasetamol!
Jika suhu tubuh anak masih di bawah 38 derajat Celcius, maka si Kecil tidak butuh obat penurun panas, cukup dengan mengompres dengan handuk tipis di bagian leher dan ketiak.
2. Obat diminum ibu karena tidak tega memberi obat pada anak
Banyak ibu menyusui memberikan anak obat melalui dirinya, dan ini merupakan kesalahan.
Perlu diketahui kalau dosis obat bayi sangat rendah dibandingkan orang dewasa.
Hal ini karena dosis dihitung dari berat badan bayi, sehingga ketika obat diminum orang dewasa maka obat tersebut akan terserap habis oleh ibunya.
3. Anak sehat harus diberi suplemen
Pemikiran bahwa anak sehat harus diberi suplemen tidak sepenuhnya benar.
Bayi atau anak sehat tidak memerlukan suplemen apapun untuk menjaga daya tahan tubuh mereka.
Apalagi ketika kebutuhan ASI dan sumber makanan sudah terpenuhi dengan baik.
Suplemen hanya diberikan kepada anak dengan kurang gizi berat, sakit dan dalam kondisi pemulihan.
Baca Juga: Berita HOAX Kesehatan: Adakah Penyakit Radang Tenggorokan?
Baca Juga: Parasetamol Anak Paling Direkomendasikan, Ini Sejumlah Obat Penurun Demam yang Bisa Dibeli Tanpa Resep Dokter
4. Pemberian obat ditunda karena bayi atau anak sedang tidur
Masih banyak orang tua menunda memberikan obat karena anak sedang tidur dan 'sayang' untuk dibangunkan.
Faktanya, dosis obat anak akan bekerja sedemikian rupa dengan jarak waktu tertentu.
Bila sudah dijadwalkan, maka bayi anak anak tetap harus dibangunkan untuk minum obat agar daya kerjanya maksimal.
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Diah Puspita Ningrum |
Editor | : | Diah Puspita Ningrum |
KOMENTAR