Suami Sebut ASI Vanessa Angel Sudah Kering hingga Buat Sang Anak Makin Kurus, Ahli Ungkap Seperti Ini Efeknya Bila Si Kecil Kekurangan ASI
Nakita.id - Saat-saat berat kini sedang dialami oleh keluarga artis Vanessa Angel.
Suami Vanessa, Bibi Ardiansyah mengatakan kalau saat ini ASI (Air Susu Ibu) sang istri sudah kering.
Karena hal itu pula, Bibi mengaku kalau anak sematawayangnya, Gala Sky Ardiansyah terpaksa tidak mengonsumsi ASI.
Baca Juga: Berkenalan dengan Pijat Oksitosin dan Laktasi untuk Menambah dan Memperlancar ASI, Rasakan Kehangatan Produk Konicare untuk Stimulasinya!
Bibi juga mengatakan kalau banyak warganet berkomentar tentang kondisi Gala yang kian kurus.
Ditemui awak media, Bibi menyebut kalau anaknya sedang dalam masa penyesuaian pindah dari ASI ke susu formula.
"ASI-nya sudah stop. Vanessa sudah kering ASI-nya. Jadinya kita pakai susu formula. Banyak yang tanya kenapa Gala kurus banget segala macam," kata Bibi seperti dikutip dari Kompas.com.
"Bukanya kita enggak bisa kasih gizi, tapi dia memang lagi penyesuaian susu formula," ucap Bibi melanjutkan.
Seperti kita tahu, Vanessa Angel menjalani masa tahanan sejak 18 November 2020 karena kasus kepemilikan narkoba.
Apalagi karena pandemi Covid-19, Bibi hanya bisa bertukar kabar dengan Vanessa Angel melalui telepon umum di lapas.
"Vanessa kan kalau telepon lewat wartel, terus ya sesekali gue dengerin suara Vanessa ke Gala, dia kayak bingung, mamahnya di mana, mungkin karena dia anak belum lima bulan, dia mulai cari," ungkap Bibi.
Terlepas dari pengalaman pilu Vanessa Angel yang tidak bisa memberikan ASI, ternyata anak yang kekurangan ASI bisa mengalami masalah pertumbuhan.
Diwartakan Nakita.id, menurut Farahdibha selaku Sekjen Asosiasi Ibu Menyusui Indonesia (AIMI), si Kecil yang tidak mendapatkan ASI cukup bisa berpengaruh pada mentalnya ketika dewasa.
"Contoh kasusnya yaitu kalau kita nonton atau baca berita, sering kali banyak berita-berita tentang anaknya yang menyelakai ibunya atau mungkin sebaliknya, hal itu dikarenakan sakit mental."
"Untuk menghindari anak-anak kita dari mental yang tidak baik, dapat dilakukan dengan cara berikan ASI yang cukup kepada anak hingga minimal usia dua tahun," ungkap Farahdibha saat ditemui Nakita.id.
Risiko kesehatan mental lain juga bisa terjadi pada si Kecil yang tidak diberi ASI, yaitu lebih sulit melakukan sosialisasi dengan lingkungan, mudah cemas atau depresi.
Lalu adanya keluhan somatik, sering mengalami masalah sosial, tidak mudah fokus, bermasalah dalam berpikir, cenderung lebih nakal dan agresif.
Baca Juga: Agar ASI Keluar Sebelum Bayi Lahir, Moms Bisa Coba Lakukan Pijat Sampai Penuhi Kebutuhan Gizi
"Anak-anak yang tidak mendapatkan ASI akan berisiko mendapatkan penyakit-penyakit tersebut berkaitan dengan kesehatan mentalnya.
"Hal itu berlawanan jika anak-anak mendapatkan ASI secara penuh, ia akan mudah bersosialisasi, tumbuh sehat, dan kualitas hidupnya pun terus meningkat," tambah Dibha.
For the Greater Good, For Life: Komitmen ParagonCorp Berikan Dampak Bermakna, Demi Masa Depan yang Lebih Baik Bagi Generasi Mendatang
Source | : | Kompas.com,Nakita.ID |
Penulis | : | Diah Puspita Ningrum |
Editor | : | Diah Puspita Ningrum |
KOMENTAR