“Selain komunikasi secara universal, tidak dapat dipungkiri negara Indonesia ini sangat beragam budayanya. Jadi, mungkin akan ada value atau cara berkomunikasi yang berbeda antara budaya satu dengan lainnya. Jadi, itu harus disesuaikan, diajarkan, dan dicontohkan juga kepada anak sejak kecil.
Dengan begitu, ketika anak sudah mulai beranjak besar, ia akan meniru apa yang sudah diajarkan oleh orangtuanya itu di lingkungan sekitarnya,” papar Grace.
Sementara itu, Dr. Mesty Ariotedjo, Sp.A, Dokter Spesialis Anak dan Pendiri Tentang Anak menjelaskan tentang contoh sikap baik yang bisa diajarkan oleh anak-anak terutama yang berusia di bawah 5 tahun.
“Yang pertama adalah sikap baik bersyukur. Akan tetapi, mungkin konsep bersyukur ini masih terlalu sulit ya dipahami oleh anak, apalagi di usia dini.
Oleh karena itu, kami berusaha menanamkan dengan sesuatu yang lebih sederhana, seperti ucapan ‘terima kasih’,” ungkap dr. Mesty.
Menurut dr. Mesty, jika anak sudah terbiasa mengucap ‘terima kasih’, nantinya hal tersebut akan bisa dikembangkan menjadi rasa syukur.
Selain itu, kata ‘maaf’ dan ‘tolong’ serta sikap jujur juga sebaiknya mulai dibiasakan tumbuh pada diri Si Kecil sejak dini.
“Dengan membiasakan anak untuk mengucap terima kasih, nantinya akan bisa berkembang menjadi rasa syukur anak kepada Tuhan, kepada diri mereka sendiri, yang mungkin belum dipahami di usia dini,” ujar dr. Mesty.
“Kemudian, yang harus ditanamkan pada anak adalah kata-kata ‘maaf’, bersikap jujur, mengucap kata ‘tolong’,” pungkas dr. Mesty.
For the Greater Good, For Life: Komitmen ParagonCorp Berikan Dampak Bermakna, Demi Masa Depan yang Lebih Baik Bagi Generasi Mendatang
Penulis | : | Ratnaningtyas Winahyu |
Editor | : | Nakita_ID |
KOMENTAR