Sementara 18 persen orang lainnya melaporkan menderita fotofobia atau sensitivitas cahaya sebagai salah satu gejala mereka, ini hanya peningkatan 5 persen dari keadaan sebelum Covid-19.
Studi tersebut menemukan bahwa dari 83 responden, 81 persen melaporkan masalah mata dalam dua minggu setelah gejala Covid-19 lainnya muncul.
Dari jumlah tersebut, 80 persen melaporkan gangguan mata berlangsung kurang dari dua minggu.
Gejala yang paling umum dilaporkan secara keseluruhan adalah kelelahan, diderita oleh 90 persen responden.
Kemudian, gejala demam dialami 76 persen responden. Dan batuk kering, dilaporkan 66 persen responden.
"Meskipun penting bahwa gejala mata dimasukkan dalam daftar kemungkinan gejala Covid-19, kami berpendapat bahwa sakit mata harus menggantikan konjungtivitis karena penting untuk membedakan dari gejala jenis infeksi lain, seperti infeksi bakteri, yang mana bermanifestasi sebagai keluarnya lendir atau mata berpasir,” kata Pardhan.
“Studi ini penting karena membantu kami lebih memahami tentang bagaimana Covid-19 dapat menginfeksi konjungtivas dan bagaimana ini kemudian memungkinkan virus menyebar ke seluruh tubuh," tambahnya.
Maka dari itu, apabila Anda sering merasakan sakit mata, sebaiknya jangan lagi anggap sepele dan segera lakukan tes Covid-19.
Selain itu, agar tetap terhindar dari paparan virus corona, terapkan selalu perilaku 3M di mana dan kapan saja, yaitu memakai masker, mencuci tangan dengan sabun, serta menjaga jarak dan menjauhi kerumunan.
#NakitaCovid-19
Baca Juga: Coba Racik Jahe, Bawang Putih, dan Madu, Terbukti Manjur Tangkal Penyakit Tanpa Obat Kimia
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Selain Delirium, Sakit Mata Termasuk Gejala Baru Covid-19".
Source | : | Kompas.com,The Indian Express |
Penulis | : | Ratnaningtyas Winahyu |
Editor | : | Nakita_ID |
KOMENTAR