Sementara itu, bagi anak yang sudah beranjak besar dan bisa berkomunikasi, cara yang dilakukan pun tetap sama, yaitu meresponnya.
“Tapi, kalau anak yang sudah lebih besar dan bisa berkomunikasi, penting juga untuk tetap merespon dulu emosinya,” ucap Anggi.
Perbedaannya, setelah menenangkan Si Kecil, orangtua bisa mulai menanamkan nilai-nilai tertentu kepadanya.
“Setelah emosinya reda, ajak anak ngobrol dan tanyakan baik-baik apa yang sebenarnya ia mau. Lalu, kita bisa sedikit demi sedikit memasukkan hal-hal yang ingin kita ajarkan pada anak,” kata Anggi.
Meski belum sepenuhnya bisa memahami, hal tersebut dapat menjadi proses untuk anak belajar mengendalikan emosi.
“Sebab pada dasarnya, anak yang berusia tiga tahun ke atas sudah lebih bisa diajak berkomunikasi, walaupun mungkin belum sepenuhnya ia memahami.
Tapi, seiring berjalannya waktu, itu akan menjadi sebuah proses dia belajar. Selain itu, anak juga sebenarnya bisa dilatih untuk mengendalikan emosi,” sambung Anggi.
Menariknya, selain dengan merespon dan menenangkan, orangtua juga bisa mengendalikan emosi anak dengan cara mudah lainnya.
Salah satunya dengan mengajak anak menarik nafas dalam-dalam.
“Misalnya, ketika anak sedang nangis sesenggukan, kita bisa ajak untuk menarik nafas dalam-dalam. Ternyata, itu juga bisa mereka cerna,” pungkas Anggi.
Wah, ternyata menyikapi anak yang sedang marah bisa dengan hal-hal sederhana ya, Moms. Yuk, langsung dipraktikkan!
Penulis | : | Ratnaningtyas Winahyu |
Editor | : | Nakita_ID |
KOMENTAR