Nakita.id - Pandemi yang telah berlangsung hampir sepanjang tahun 2020, membuat masyarakat harus taat pada protokol kesehatan untuk mengurangi risiko tertular virus.
Salah satunya adalah dengan memakai masker. Memakai masker menjadi salah satu protokol kesehatan yang wajib diterapkan terutama saat keluar rumah.
Namun, pastikan untuk selalu memakai masker yang baru dan siapkan masker cadangan, bukan masker bekas pakai.
Sebab, hasil penelitian terbaru menemukan fakta bahwa penggunaan masker bekas pakai lebih berbahaya ketimbang tak memakai masker sama sekali, terkait risiko infeksi Covid-19.
Baca Juga: Selain Mengenakan Masker, Ini Dua Hal yang Wajib Moms Lakukan Saat Berada di Tempat Umum
Berdasarkan riset yang dimuat di jurnal Physics of Fluids, disebutkan masker bedah tiga lapis yang baru memiliki tingkat efisiensi 65 persen dalam menyaring partikel di udara. Namun, setelah digunakan, kualitas penyaringan masker menurun menjadi hanya 25 persen.
Peneliti menggunakan model komputer dari seseorang yang memakai masker bedah tiga lapis untuk melacak cara masker memengaruhi aliran udara dan partikel.
Mereka juga melihat bagaimana tetesan kecil menempel di wajah, di saluran pernapasan, dan hidung, faring, atau paru-paru dalam.
Dari riset itulah ditemukan bahwa memakai masker bekas bisa memperlambat aliran udara secara signifikan, mengurangi efektivitas masker, dan membuat seseorang lebih rentan menghirup aerosol ke dalam hidung.
"Kami menemukan efektivitas pelindung dari masker untuk saluran napas hidung menurun pada laju aliran oksigen masuk yang lebih rendah," ungkapnya.
Para peneliti dari University of Massachusetts Lowell dan California Baptist University mengatakan, masker memperlambat aliran udara dan membuat orang lebih rentan menghirup partikel. Sehingga, masker bekas tidak dapat menyaring droplet atau tetesan liur dengan ukuran terkecil.
Lipatan dari masker juga memengaruhi pola aliran udara dan kemampuan masker untuk melindungi berubah jika dipakai berkali-kali.
"Wajar jika beranggapan bahwa memakai masker baru atau lama selalu lebih baik daripada tidak memakai masker sama sekali," kata penulis studi, Jinxiang Xi.
Meski demikian, hasil studi yang dijelaskan oleh Jinxiang Xi menunjukkan anggapan tersebut hanya berlaku jika ukuran partikel lebih besar dari lima mikrometer.
"Artinya, dalil itu tidak berlaku untuk partikel halus yang lebih kecil dari 2,5 mikrometer," lanjutnya.
Selanjutnya, Jinxiang Xi menyampaikan pesan kepada masyarakat untuk lebih bijak dalam menggunakan masker. Pilih masker yang lebih efektif, gunakan masker dengan benar agar memberi perlindungan optimal, serta hindari menggunakan masker bedah bekas atau kadaluwarsa.
Apa Itu Silent Treatment? Kebiasaan Revand Narya yang Membuatnya Digugat Cerai Istri
Penulis | : | Yussy Maulia |
Editor | : | Sheila Respati |
KOMENTAR