Nakita.id - Selama beberapa minggu terakhir, perkembangan kasus Covid-19 perlu mendapat perhatian serius dari semua pihak.
Menurut Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Prof Wiku Adisasmito, angka kasus aktif nasional mengalami peningkatan yang cukup tinggi.
Hal tersebut ia sampaikan pada keterangan pers perkembangan penanganan Covid-19 di Istana Kepresidenan Jakarta yang disiarkan langsung melalui kanal YouTube Sekretariat Presiden, dikutip dari laman Covid19.go.id, Kamis (17/12/2020).
"Kita tidak boleh terus menerus membiarkan kasus aktif bertambah. Protokol kesehatan adalah kunci untuk menekan laju penularan. Sehingga penambahan kasus positif harian, tidak semakin tinggi, dengan begitu angka kasus aktif dapat ditekan," ujar Wiku.
Bahkan, ia memaparkan, angka kasus aktif pada tanggal 13 Desember 2020 mencapai 15,08 persen, dimana angka tersebut lebih tinggi jika dibandingkan kasus aktif bulan November 2020.
Sebagai perbandingan, pada November lalu angka rata-rata kasus aktif nasional sebesar 12,8 persen dengan angka tertinggi 13,7 persen. Sedangkan, pada Desember, rata-rata kasus aktif sampai 13 Desember sudah mencapai 14,39 persen.
Wiku mengakui, angka kasus aktif yang terus meningkat pada Desember ini terjadi karena tingginya peningkatan penambahan harian kasus positif Covid-19, serta angka kesembuhan yang mengalami perlambatan.
"Untuk itu kepada pemerintah daerah diminta memperhatikan kualitas pelayanan kesehatan agar angka kesembuhan dapat ditingkatkan dan dapat berkontribusi pada penurunan kasus aktif," pesan Wiku.
Sementara itu, jumlah rata-rata kasus Covid-19 di Indonesia cukup mengkhawatirkan bila dibandingkan dengan angka rata-rata dunia.
Per 17 Desember 2020, terjadi penambahan kasus positif sebanyak 7.354 kasus. Angka ini menambah jumlah total kasus aktif yang berjumlah 97.139 atau 15,1 persen. Sementara, angka rata-rata kasus aktif dunia sebesar 27,51 persen.
Di samping itu, jumlah kasus sembuh sebanyak 526.979 atau 81,9 persen dibandingkan rata-rata dunia 70,26 persen. Untuk jumlah pasien meninggal 19.390 kasus atau 3,0 persen dibandingkan rata-rata dunia 2,2 persen.
Penulis | : | Yussy Maulia |
Editor | : | Sheila Respati |
KOMENTAR