Prof Sandra menjelaskan dalam Riskesdas 2018 dijelaskan wanita hamil di Indonesia kurang energi kronis.
"Gampangnya wanita Indonesia kurang makan sebenarnya. Sekitar 17,3% tapi hanya di tengah bahkan di NTT hampir 40%," katanya.
Di sisi lain kurang lebih 70-80% ibu hamil, yang tinggal di desa/kota - miskin/kaya belum tercukupi konsumsi energi dan proteinnya.
"Padahal kecukupan gizi ibu adalah modal kalau kita mau menghasilkan generasi yang baik," imbuhnya.
Dampak ibu kurang energi kronis
Prof Sandra mengatakan kalau ibu hamil kurang energi kronis/kurang gizi maka dia akan kekurangan cadangan lemak.
Padahal, cadangan lemak berfungsi memproduksi ASI, dan ASI diberikan untuk bayi agar bisa tumbuh dan berkembang secara optimal.
Belum lagi kondisi ibu hamil terkena anemia.
Baca Juga: Luka Jahitan Pasca Persalinan Terasa Sakit? Ternyata 3 Penyebab Ini Jadi Biang Keladinya
"Kalau tadi KEK (kurang nutrisi makro, energi dan protein terutama), kalau anemia ini kurang zat gizi mikro terutama zat besi.
Zat besi itu juga sangat penting buat pertumbuhan bayi dan anak," jelas Prof Sandra.
Penulis | : | Cecilia Ardisty |
Editor | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
KOMENTAR