Nakita.id – Selasa (23/01) pukul 13.35 WIB, warga Jakarta panik. Pasalnya mereka yang berada di gedung bertingkat merasakan guncangan dhasyat akibat gempa yang terjadi di Banten.
Walau gempanya hanya 6.4 skala richter, dan titik gempa berjarak 81 km Barat Daya Lebak-Banten, di kedalaman 10 km, tapi di Jakarta apalagi saat berada di gedung bertingkat, rasanya sudah seperti gempa di atas 7 skala richter.
Karenanya siang tadi banyak warga Jakarta yang beraktivitas di gedung bertingkat berhamburan menuju tangga darurat untuk bisa turun dan keluar dari gedung.
BACA JUGA: Mengalami Gempa Bumi Di Rumah, Ini yang Sebaiknya Moms Lakukan!
Tak terkecuali di gedung Kompas Gramedia, dimana tim redaksi nakita.id beraktivitas.
Ternyata kondisi itu juga banyak terjadi di gedung-gedung perkantoran lainnya di Jakarta. Misal, di gedung kementerian BUMN, pada jam terjadinya gempa terjadi kepanikan di tangga darurat.
Wakil Presiden Jusuf Kalla juga ternyata sampai tidak sempat mengenakan sepatu, saat diungsikan oleh pasukan keamanan untuk meninggalkan gedung.
Kondisi yang baru saja terjadi itu sebenarnya reaksi natural alamiah seorang manusia dalam menyelamatkan diri.
Tapi, tahukah jika di gedung bertingkat berhamburan ke tangga darurat saat terjadi gempa adalah sebuah tindakan yang salah.
Kenapa? Sebab tangga adalah bagian dari gedung yang paling tidak tahan gempa alias paling mudah runtuh.
Asal tahu saja, berdasarkan strukturnya tangga darurat bukan didesain untuk antisipasi gempa, tapi untuk kebakaran.
BACA JUGA: Cek Sekarang Juga! Inilah Tanda-tanda Dini Autisme pada Bayi
Serunya Van Houten Baking Competition 2024, dari Online Challenge Jadi Final Offline
Penulis | : | Gazali Solahuddin |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
KOMENTAR