Dr. Helena Radbruch juga berkata bahwa virus corona ini dengan mudahnya berpindah dari sel saraf ke sel saraf lainnya demi bisa mencapai ke dalam otak.
"Namun, ada kemungkinan juga bahwa virus ini bisa berpindah lewat pembuluh darah, seperti dibuktikan oleh keberadaan virus di dalam dinding pembuluh darah otak (pasien)," ujar Radbruch.
Prof Heppner juga menambahkan, bahwa virus corona yang menempel di mukosan hidung inilah yang membuat kita bisa merasakan gejala anosmia, atau kehilangan indera penciuman.
"Kami juga menemukan SARS-CoV-2 di area-area otak yang mengontrol fungsi vital, seperti bernapas. Oleh karena itu, tidak bisa diabaikan bahwa pada pasien dengan Covid-19 parah, keberadaan virus di area-area ini bisa memperparah dampak terhadap fungsi pernapasan," ujarnya.
Meski terdengarnya cukup mengeringkan, tim peneliti juga tak bisa menyamaratakan kejadian ini karena mereka hanya melakukan uji kepada 33 pasien positif corona yang sudah meninggal.
Perempuan Inovasi 2024 Demo Day, Dorong Perempuan Aktif dalam Kegiatan Ekonomi Digital dan Industri Teknologi
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Aullia Rachma Puteri |
Editor | : | Rachel Anastasia Agustina |
KOMENTAR