Nakita.id - Virus corona merupakan sebuah ancaman yang belum menemui titik terang.
Meski berbagai negara sudah menemukan vaksin Covid-19, belum ada penurunan signifikan dari seluruh dunia.
Sampai berita ini diturunkan, dunia menjumlah ada 85,2 juta kasus virus corona tercatat.
Hal ini membuat kita harus selalu #IngatPesanIbu yaitu dengan selalu menjalankan protokol 3M.
Memakai masker, mencuci tangan setiap 20 detik sekali, dan menjaga jarak serta menghindari kerumunan.
Meski vaksin sudah ditemukan dan sudah mulai ada yang mendapatkan suntikan vaksin corona, kita tetap harus selalu menerapkan protokol kesehatan tersebut.
Pasalnya, tim peneliti dari Charité, Universitätsmedizin, Berlin, menemukan bahwa virus corona bisa masuk ke otak melalui hidung.
Hal ini dibuktikan dari 33 pasien positif corona yang sengaja diotopsi untuk meneliti seberapa ganas virus corona jika sudah masuk ke tubuh.
Ketika temuan ini dilaporkan tim peneliti yang terdiri dari disiplin ilmu neuropatologi, patologi, kedokteran forensik, virologi, dan perawatan klinis, mempelajari sampel jaringan dari 33 pasien positif Covid-19 yang meninggal Charite atau University Medical Center Göttingen.
Dan ternyata, virus corona ini sudah mulai menyerang otak, sudah bukan lagi menyerang paru-paru atau jantung.
Dan ketika virus corona ini masuk ke otak sering mengalami sakit kepala, pusing, kelelahan, mual, hingga stroke.
Saat peneliti mulali melakukan penelitian, mereka terlebih dahulu meneliti bagian mukosa penciuman di bagian atas hidung dan empat bagian otak pasien.
Ketika peneliti melakukan tes, betapa terkejutnya mereka menemukan ada muatan virus corona memenuhi mukosa penciuman.
Tak hanya itu saja, tim juga menemukan virus corona menempel pada sel saraf dan pada struktur neuroanatomis yang menghubungkan batang otak dengan mata, hidung, dan mulut.
"Data ini mendukung anggapan bahwa SARS-CoV-2 bisa menggunakan mukosa penciuman sebagai pintu masuk ke otak," ujar salah satu pemimpin studi, Professor Frank Heppner, seperti dilansir siaran pers Charite.
Setelah melihat polanya, ternyata virus ini ternyata menggunakan koneksi neuroanatomis, seperti saraf penciuman agar bisa mencapai otak.
Dr. Helena Radbruch juga berkata bahwa virus corona ini dengan mudahnya berpindah dari sel saraf ke sel saraf lainnya demi bisa mencapai ke dalam otak.
"Namun, ada kemungkinan juga bahwa virus ini bisa berpindah lewat pembuluh darah, seperti dibuktikan oleh keberadaan virus di dalam dinding pembuluh darah otak (pasien)," ujar Radbruch.
Prof Heppner juga menambahkan, bahwa virus corona yang menempel di mukosan hidung inilah yang membuat kita bisa merasakan gejala anosmia, atau kehilangan indera penciuman.
"Kami juga menemukan SARS-CoV-2 di area-area otak yang mengontrol fungsi vital, seperti bernapas. Oleh karena itu, tidak bisa diabaikan bahwa pada pasien dengan Covid-19 parah, keberadaan virus di area-area ini bisa memperparah dampak terhadap fungsi pernapasan," ujarnya.
Meski terdengarnya cukup mengeringkan, tim peneliti juga tak bisa menyamaratakan kejadian ini karena mereka hanya melakukan uji kepada 33 pasien positif corona yang sudah meninggal.
Perempuan Inovasi 2024 Demo Day, Dorong Perempuan Aktif dalam Kegiatan Ekonomi Digital dan Industri Teknologi
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Aullia Rachma Puteri |
Editor | : | Rachel Anastasia Agustina |
KOMENTAR