Nakita.id - Bagi Moms yang menjalani operasi caesar, kemungkinan besar akan menemukan masalah-masalah menyusui setelah melahirkan.
Meskipun faktor keberhasilan menyusui sebenarnya dipengaruhi oleh kepercayaan diri dan kesiapan mental masing-masing seorang Moms.
Namun, tetap saja banyak Moms yang menganggap efek dari operasi caesar akan memengaruhi kualitas dan produksi ASI.
Beberapa Moms yang menjalani operasi caesar kerap mengalami keterlambatan dalam proses menyusui.
Proses menyusui bagi sebagian ibu memang tidak berjalan semulus yang diinginkan.
Kadang-kadang air susu ibu atau ASI baru keluar di hari ketiga, bahkan ada yang tidak keluar sama sekali.
Minimnya produksi ASI beberapa hari setelah persalinan disebabkan oleh penurunan produksi hormon progesteron.
Keterlambatan proses menyusui ini sering dikhawatirkan akan memengaruhi produksi ASI.
Oleh sebab itu, bila kondisi memungkinkan segera susui bayi setelah lahir.
Tidak ada patokan khusus mengenai waktu terbaik untuk memulainya.
Hal ini pun dijelaskan oleh dr. Thomas Chayadi, Sp.OG, dokter spesialis kebidanan dan kandungan RS Pondok Indah - Puri Indah ketika dihubungi Nakita.id dalam liputan khusus membahas seputar persalinan, Selasa (05/01/21).
Menurut dr. Thomas, keluarnya ASI atau tidak tergantung dari bagaimana payudara Moms siap atau tidak memproduksinya.
Hal tersebut tidak mempengaruhi dari proses persalinan itu sendiri.
"Pada dasarnya tergantung ya, pada anak pertama tentunya ASI belum tentu bisa keluar," ujarnya.
"Lahir normal juga sama, kalau proses ASI tuh balik lagi tergantung si payudaranya sudah siap belum nih produksi ASI. Biasanya kalau anak kedua ketiga sudah ada ASI nya," jelas dr. Thomas saat dihubungi Nakita.id dalam liputan khusus membahas seputar persalinan.
Pasca melakukan operasi caesar juga Moms tidak memiliki pantangan yang dilarang sama sekali dilakukan.
Hanya saja Moms sangat diharuskan untuk tetap jaga kebersihan luka pasca operasi tersebut.
Dan tak lupa juga, Moms diharuskan tetap mengkonsumsi makanan bergizi untuk penyembuhan luka yang lebih cepat.
"Jaga kebersihan aja terus makan yang bagus bergizi yang mengandung protein. Kayak ikan putih telur ayam daging jadi harus makan yang tinggi protein.
Karena kan harus membentuk jaringan lukanya supaya nempel dia butuh protein tinggi. Nah jadi harus diasup dengan protein yang cukup," jelasnya.
Penulis | : | Ine Yulita Sari |
Editor | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
KOMENTAR