Nakita.id – Memberi ASI dan susu formula bersamaan, bolehkah?
Selama 6 bulan pertama kelahiran, makanan pokok untuk bayi adalah Air Susu Ibu (ASI).
Sayangnya, tidak semua ibu mampu memproduksi ASI yang melimpah untuk Si Kecil.
Alhasil, sebagian ibu pun memutuskan untuk memberikan susu formula demi memenuhi kebutuhan gizi bayi.
Lantas, bolehkah hal itu dilakukan?
Untuk menjawab pertanyaan tersebut, dr. Dimple Nagrani, Sp. A, Dokter Spesialis Anak dari RSIA Bunda Jakarta pun memberikan tanggapannya.
Baca Juga: Jangan Sampai Keliru, Inilah Perbedaan Jenis-jenis ASI yang Moms Produksi Selama Menyusui, Apa Saja?
Dalam wawancara eksklusif bersama Nakita.id, dr. Dimple Nagrani, Sp. A, Dokter Spesialis Anak RSIA Bunda Jakarta mengatakan, tak masalah bila Moms ingin menambahkan susu formula di saat sedang memberi ASI.
“Kalau Moms sudah memberikan tambahan susu formula, maka bisa dikatakan program ASI eksklusif sudah tidak lagi berjalan. Akan tetapi, hal itu tak masalah untuk dilakukan apalagi jika pertumbuhan bayi kurang,” ujar dr. Dimple saat dihubungi Nakita.id secara virtual, Kamis (14/1/2021).
Tak perlu khawatir penambahan susu formula akan mengganggu kesehatan bayi.
Yang terpenting, Moms tetap menyusui langsung dari payudara terlebih dahulu dan kemudian baru memberikan susu formula untuk Si Kecil.
“Susu formula itu bukan racun. Jangan pernah memusuhi susu formula. Jika ingin menjaga pertumbuhan dan perkembangan bayi tetap bagus, maka susu formula akan tetap dianjurkan bersama dengan pemberian ASI perah,” jelas dr. Dimple dalam wawancara eksklusifnya bersama Nakita.id.
“Akan tetapi, pemberiannya tentu bukan dicampur di satu wadah yang sama. Yang biasanya saya anjurkan adalah menyusui langsung dari payudara terlebih dahulu, baru memberikan susu formula,” lanjutnya.
dr. Dimple menjelaskan ada beberapa metode yang dapat Moms lakukan saat memberikan susu formula.
Baca Juga: Begini Cara Menyeimbangkan Pemberian ASI dan MPASI Untuk Bayi Usia 6-24 Bulan
Yakni, menggunakan alat SNS hingga memberi susu formula lewat dot atau cup feeder.
“Metodenya bisa macam-macam, misalnya SNS yaitu selang kecil yang diselipkan di sebelah puting, supaya bayi tetap bisa mendapatkan asupan susu langsung dari puting payudara.
Kita juga bisa memberikan dengan dot atau cup feeder. Metodenya bisa apa saja, yang penting konsultasikan dulu dengan dokter supaya tahu apa yang terbaik untuk Si Kecil,” ungkap dr. Dimple Nagrani Sp. A, Dokter Spesialis Anak RSIA Bunda Jakarta.
Hal lain yang tak kalah penting untuk diperhatikan adalah kandungan susu formula.
Ya, menurut dr. Dimple, ada baiknya sebelum membeli susu formula, Moms mengetahui terlebih dahulu komposisinya menyesuaikan dengan kebutuhan Si Kecil.
Jika bingung, Moms bisa mengacu pada aturan codex alimentarius terkait hal tersebut.
“Ada banyak tipe susu formula, mulai dari untuk bayi dengan berat badan rendah, berat badan normal, bayi dengan alergi susu sapi, dan lain-lain. Tipe-tipe susu ini memiliki komposisi dan kandungan yang berbeda, menyesuaikan dengan kebutuhannya.
Yang terpenting adalah pemberian susu formula harus diatur berdasarkan dengan aturan codex alimentarius,” ujar dr. Dimple ketika dihubungi Nakita.id, Kamis (14/1/2021).
“Berdasarkan aturan ini, semua sudah ada batasannya. Misalnya, gula, lemak, sudah ada kisarannya harus berapa banyak. Jadi, pemberiannya harus tetap diatur supaya tetap aman untuk bayi sesuai dengan kebutuhannya. Agar lebih baik lagi, kita sebaiknya tidak sembarangan membeli dan mengonsultasikan terlebih dahulu dengan dokter,” jelas dr. Dimple.
Penulis | : | Ratnaningtyas Winahyu |
Editor | : | Nakita_ID |
KOMENTAR