Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) juga tetap menegaskan jika bayi harus mendapatkan air susu ibu (ASI) eksklusif selama 6 bulan tetap berjalan.
"WHO sudah tegas mengatakan selama masa pandemi tidak ada alasan satupun stop menyusui.
Tidak ada satupun rawat terpisah (ibu dan bayi), harus rawat gabung itu WHO yang bilang," ujar Dr. dr. Ray.
Pendapat serupa juga disampaikan Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), bahwa ASI eksklusif tetap haruals dijalankan tanpa terputus meskipun sang ibu positif Covid-19.
Hanya bedanya, jika WHO memperbolehkan bayi menyusui langsung dengan menggunakan pakaian alat pelindung diri (APD) atau minimal masker.
Dr. Ray sendiri merekomendasikan ASI diberikan dengan pompa dan dimasukkan ke dalam botol.
Melebarkan Sayap Hingga Mancanegara, Natasha Rizky Gelar Exhibition Perdana di Jepang
Penulis | : | Ine Yulita Sari |
Editor | : | Nita Febriani |
KOMENTAR