Nakita.id - Pandemi Covid-19 saat ini banyak mengakibatkan perubahan pola hidup dan disrupsi sistem kesehatan di seluruh dunia, termasuk di Indonesia.
Fasilitas pelayanan kesehatan difokuskan untuk penanganan Covid-19, sehingga banyak pelayanan kesehatan rutin terganggu.
Termasuk tidak beroperasinya posyandu dan pelayanan konseling ibu hamil dan menyusui di Puskesmas.
Sehingga dikhawatirkan akan berdampak pada perilaku laktasi dan menyusui ibu Indonesia.
Dr. dr. Ray Wagiu Basrowi, MKK dari Health Collaborative Center (HCC) mengatakan, hingga saat ini tidak ada penelitian yang menemukan bukti bahwa virus Corona dapat ditularkan dari ibu ke bayi melalui ASI.
Maka meskipun ibu yang menunjukkan gejala Covid-19 atau sudah dinyatakan positif, tetap boleh memberikan ASI untuk bayinya.
"Yang mesti digarisbawahi adalah ASI bukan media penularan virus corona," tegas Ray saat pemaparan hasil survei laktasi Ibu Indonesia selama pandemi meningkat, via zoom meeting, Rabu, (20/1/21).
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) juga tetap menegaskan jika bayi harus mendapatkan air susu ibu (ASI) eksklusif selama 6 bulan tetap berjalan.
"WHO sudah tegas mengatakan selama masa pandemi tidak ada alasan satupun stop menyusui.
Tidak ada satupun rawat terpisah (ibu dan bayi), harus rawat gabung itu WHO yang bilang," ujar Dr. dr. Ray.
Pendapat serupa juga disampaikan Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), bahwa ASI eksklusif tetap haruals dijalankan tanpa terputus meskipun sang ibu positif Covid-19.
Hanya bedanya, jika WHO memperbolehkan bayi menyusui langsung dengan menggunakan pakaian alat pelindung diri (APD) atau minimal masker.
Dr. Ray sendiri merekomendasikan ASI diberikan dengan pompa dan dimasukkan ke dalam botol.
"IDAI sudah berikan rekomendasi ASI tetap bisa dilanjutkan, memang untuk ibu sudah terkonfirmasi positif Covid-19 itu IDAI bilang pompa dulu deh," terang Dr. Ray.
Namun yang terpenting Dr. Ray mengingatkan belum ada satupun dalam penelitian yang menunjukkan ASI bisa menjadi media penularan Covid-19.
Baca Juga: Berbagai Kondisi Ibu yang Menyebabkan Tidak Bisa Memberikan ASI Eksklusif, Apa Ada di Moms?
Bahkan lebih dari 20 penelitian di seluruh dunia, membuktikan bahwa virus SARS CoV penyebab sakit Covid-19 tidak terkandung dalam ASI.
"Di seluruh dunia dan sudah dipublikasi di jurnal internasional. Itu semua membuktikan tidak ada virus SARS CoV di ASI. Jadi ASI tetap aman diberikan, meskipun dari ibu yang positif Covid-19," pungkas Dr. Ray.
Dr. Ray melanjutkan, pemberian ASI Eksklusif secara langsung dapat meningkatkan imunitas bayi.
Hal ini dikarenakan ASI merupakan nutrisi utama untuk mendukung tumbuh kembang serta meningkatkan daya tahan tubuh anak guna melindunginya dari berbagai penyakit, termasuk Covid-19.
Melebarkan Sayap Hingga Mancanegara, Natasha Rizky Gelar Exhibition Perdana di Jepang
Penulis | : | Ine Yulita Sari |
Editor | : | Nita Febriani |
KOMENTAR