Sedangkan penanganan bronkopneumonia adalah memberikan oksigen pada anak dan memastikan kebutuhan cairan cukup.
Dalam liputan khusus Nakita.id membahas bronkopneumonia, dokter Wahyuni menjelaskan kalau anak tidak bisa minum lewat mulut, kita bisa bantu menggunakan selang yang langsung ke saluran pencernaan, dan jika tetap tidak bisa dibantu melalui infus.
Di sisi lain, dr. Reza mengatakan jika bronkopneumonia sudah berat maka penanganan dilakukan menggunakan ventilator.
Kemudian jika perlu diberikan obat injeksi antibiotik dan parasetamol jika anak yang mengalami bronkopneumonia ada demam.
Sementara, dr. Imelda Pingkan M, Sp.A, Dokter Anak yang berpraktik di Columbia Asia Hospital Pulomas, mengatakan bronkopneumonia bisa dicegah.
"Dengan menjaga perilaku hidup bersih dan sehat. Nutrisi juga perlu, sehat dan seimbang. Menjaga kebersihan diri dan lingkungan.
Hindarkan anak dari polusi terutama asap rokok, asap knalpot, dan lingkungan kotor lainnya," ucapnya.
Lalu, apakah komplikasi bronkopneumonia pada bayi dan risiko jika terlambat mendapat penanganan yang tepat?
Baca Juga: Sang Ayah Perokok, Bayi Ini Derita Bronkopneumonia, Padahal Tak Langsung Menghirup Asapnya
Serunya Kegiatan Peluncuran SoKlin Liquid Nature French Lilac di Rumah Atsiri Indonesia
Penulis | : | Cecilia Ardisty |
Editor | : | Poetri Hanzani |
KOMENTAR