Nakita.id - Bagi Moms yang baru memiliki buah hati pasti pernah mengalami anak terserang demam.
Tetapi jangan panik dulu, justru Moms sebaiknya mengenal masalah kesehatan yang sering dialami oleh bayi baru lahir lebih dalam.
Oleh karena itu, Nakita.id mewawancarai tiga dokter spesialis anak untuk menjawab masalah kesehatan yang sering dialami oleh bayi yaitu demam.
Demam pada Bayi Baru Lahir
Ketika diwawancarai Nakita.id pada Jumat (22/1/2021), dr. Ellen Wijaya, Sp.A, Dokter Spesialis Anak yang berpraktik di RS Pondok Indah - Puri Indah menjawab definisi demam yang sering dialami bayi baru lahir ini.
"Demam adalah peningkatan suhu tubuh di atas 38 derajat celcius. Jadi kita semua buat memastikan bayi itu demam atau tidak harus menggunakan thermometer," jelasnya.
Dokter Ellen lalu menyarankan Moms tidak menggunakan perabaan tangan untuk mengukur demam anak.
"Sebaiknya tidak menggunakan perabaan tangan, karena sifatnya sangat subjektif, apalagi kalau tangan kita sedang dingin atau panas maka sangat tidak akurat.
Jadi gunakanlah thermometer jika memang suhu di atas 38 derajat celcius maka bisa disebut dengan demam," paparnya.
Sementara, saat diwawancarai pada Sabtu (23/1/2021), dr. Reza Abdussalam, Sp.A, Dokter Spesialis Anak yang berpraktik di RSIA Brawijaya Antasari menjelaskan gejala demam yang patut diwaspadai.
"Demam pada bayi merupakan kondisi umum di mana mengindikasikan bahwa tubuhnya sedang usaha melawan infeksi dan tanda adanya fungsi terhadap kekebalan tubuh," jelas dokter Reza.
Dokter Reza menambahkan setelah tahu anak demam perlu evaluasi gejala lain, apakah anak ada gejala seperti tidak mau menyusu, sulit tidur, rewel, dan tidak aktif yang harus diwaspadai.
Baca Juga: Kabar Terbaru, Kini Mata Merah hingga Masalah Pencernaan juga Termasuk dalam Daftar Gejala Covid-19
Di sisi lain, saat diwawancarai pada Jumat (22/1/2021), dr. Imelda Pingkan M, Sp.A, Dokter Anak yang berpraktik di Columbia Asia Hospital Pulomas, juga menjelaskan penyebab demam pada bayi baru lahir
"Bayi dikatakan demam bila suhu retal lebih dari 38 derajat celcius atau beberapa literatur menyebutkan di atas 37,8 derajat celcius," kata dokter Pingkan.
Dokter Pingkan mengatakan sebenarnya demam merupakan reaksi normal tubuh yang bermanfaat melawan kuman, sehingga kadang-kadang demam sangat dibutuhkan tubuh saat ada kuman yang masuk.
Baca Juga: Bukan Lagi Demam atau Sesak Napas, Cegukan Kini Jadi Gejala Baru Pasien Positif Covid-19
Penyebab demam
Moms pasti ingin mengetahui penyebab demam pada bayi baru lahir sehingga dapat melakukan tindakan untuk menyelamatkan.
Dokter Ellen mengatakan kalau demam pada bayi baru lahir kita harus kenali kondisi ibunya.
"Sebenarnya demam pada bayi baru lahir kita evaluasi, satu apakah kondisi ibunya mengalami suatu kondisi infeksi, (apakah) demam pada proses persalinan.
Baca Juga: Tak Boleh Sembarangan Konsumsi Obat Demam Aman Ibu Hamil, Ini Cara Efektif Mengatasinya Secara Alami
Kita juga perlu tahu, kondisi ketubannya ibu, apakah memang pecahnya lebih awal sekali dibandingkan saat anaknya lahir, jika lebih dari 18 jam kita perlu waspada.
Kemudian kita juga perlu lihat, apakah ketubannya hijau atau jernih dan ada bau tidak.
Jika ketubannya berbau maka kita harus juga pikirkan hati-hati, apakah ada faktor risiko infeksi dari ibu yang bisa membahayakan buat bayi baru lahir tersebut," jelas dokter Ellen.
Sementara, dokter Reza juga mengungkapkan beberapa penyebab demam pada bayi baru lahir.
"Penyebab bayi baru lahir demam biasanya gara-gara infeksi. Tapi selain demam gara-gara infeksi, dehidrasi yaitu anak kurang minum/ASI.
Baca Juga: Tak Bisa Sembarangan DIkonsumsi , Ini 2 Jenis Obat Demam Aman Ibu Hamil yang Bisa Jadi Pilihan Moms
Bahkan bayi baru selesai vaksinasi juga bisa bikin demam. Atau anak memakai pakaian yang tebal/tertutup juga bisa bikin demam.
Bayi yang baru terpapar sinar matahari juga bisa menyebabkan demam. Maka nanti dievaluasi kira-kira apa penyebabnya," ucap dokter Reza.
For the Greater Good, For Life: Komitmen ParagonCorp Berikan Dampak Bermakna, Demi Masa Depan yang Lebih Baik Bagi Generasi Mendatang
Penulis | : | Cecilia Ardisty |
Editor | : | Nita Febriani |
KOMENTAR