Nakita.id - Bayi baru lahir yang mengalami penyakit kuning tentu membuat orangtua khawatir.
Dalam liputan khusus Nakita.id sebelumnya, disebutkan penyakit kuning terjadi karena peningkatan kadar bilirubin di dalam darah bayi baru lahir.
Penyakit kuning biasanya muncul dalam satu sampai dua minggu kehidupan pada bayi baru lahir dengan tanda bayi terlihat kuning.
Kemudian mencapai puncaknya antara 3 sampai 7 hari dan bilirubin akan turun dengan sendirinya ke nilai normal.
Tetapi ada keadaan yang disebut hyperbilirubinemia yaitu kadar bilirubin yang sangat tinggi dari kadar normal menurut usia bayi baru lahir.
Hyperbilirubinemia merupakan fenomena klinis yang paling sering ditemukan pada bayi baru lahir dan lebih dari 85% bayi cukup bulan kembali ke rumah sakit untuk dirawat.
Baca Juga: Ternyata Kulit Bayi Kuning Bukan Karena Tidak Dijemur! Simak Penjelasan Ahli
Di sisi lain, penyebab penyakit kuning karena liver atau hati bayi baru lahir yang butuh penyesuaian mengeluarkan bilirubin.
Tak hanya itu, breastfeed jaundice - sebuah situasi di mana bayi baru lahir tidak bisa mendapat ASI yang bagus misalnya karena ibu pisah kamar juga menyebabkan penyakit kuning.
Meskipun jarang terjadi breastmilk jaundice (sebuah situasi di mana kandungan di ASI membuat kadar bilirubin pada bayi meningkat) juga bisa menyebabkan penyakit kuning pada bayi baru lahir.
Selain, breastfeed jaundice dan breastmilk jaundice, perbedaan golongan darah ibu dan bayi dan kerusakan fungsi liver bayi juga menyebabkan penyakit kuning.
Memastikan kadar bilirubin normal
Sebelum mengetahui penanganan penyakit kuning pada bayi baru lahir ada baiknya Moms dan Dads mengetahui kadar bilirubin normal.
dr. Reza Abdussalam, Sp.A, Dokter Spesialis Anak yang berpraktik di RSIA Brawijaya Antasari ketika diwawancarai Nakita.id pada Sabtu (23/1/2021) menjelaskan hal ini.
"Hyperbilirubinemia disebut bermasalah adalah pertama, kalau kadar kuningnya sudah terlihat kurang dari 24 jam.
Kedua, memang idealnya ada pemeriksaan rutin biasanya dilakukan usia 48 jam pada usia bayi, nanti dicek kadar bilirubinnya," jelas dokter Reza.
Penanganan penyakit kuning
Ketika diwawancarai Nakita.id pada Jumat (22/1/2021), dr. Imelda Pingkan M, Sp.A, Dokter Anak yang berpraktik di Columbia Asia Hospital Pulomas menjelaskan cara penanganan penyakit kuning.
"Tindakan yang perlu dilakukan adalah memberikan penanganan khusus seperti pemberian terapi sinar biru. Jika melihat gejala bayi kuning sebaiknya menghubungi dokter," jelas dokter Pingkan.
Dokter Pingkan mengatakan sebenarnya dalam keadaan fisiologis bilirubin akan turun sendiri tetapi dalam keadaan patologis hyperbilirubinemia harus kita lakukan memberikan foto terapi single atau double terapi dan tetap melanjutkan ASI.
Baca Juga: Hati-Hati Bayi Baru Lahir Mengalami Penyakit Kuning, Kenali 3 Jenis Penyakit Kuning Ini Moms!
Sementara, dokter Reza mengatakan penanganan penyakit kuning tergantung dari usia dan kadar bilirubin di dalam darah, serta berpatokan dari chart yang direkomendasikan, tak lupa kondisi bayi.
"Bilirubin yang nilainya 13 di usia 48 jam itu akan berbeda tata laksana dengan nilai 13 di usia 5 hari. Sedangkan kalau kondisi bayi oke dan menyusu kuat lanjutkan saja.
Jika kondisi ringan dalam waktu 1-2 minggu biasanya dengan pemberian ASI yang rutin dan kondisi liver yang lebih matang, kondisi kuning akan baik sendiri," jelas dokter Reza.
Baca Juga: Bahagia Namun Tetap Waspada, Ketahui Tanda-tanda Bahaya Pascakelahiran Bayi
Penulis | : | Cecilia Ardisty |
Editor | : | Nita Febriani |
KOMENTAR