Nakita.id – Masih membanding-bandingkan Si Kecil dengan anak lain? Moms dan Dads sebaiknya berhenti melakukan itu.
Sebagai orangtua, Moms dan Dads mungkin pernah tanpa sadar membanding-bandingkan Si Kecil dengan anak lain.
Mulai dari penampilan fisik, sikap, hingga kemampuan dan kecerdasan anak.
Meski terbilang normal, kebiasaan membandingkan terutama yang dilakukan pada anak tentu harus segera dihentikan.
Wah, kira-kira apa alasannya ya, Moms dan Dads?
Agar tak lagi penasaran, David Togatorop selaku Editor in Chief Nakita.id punya jawabannya untuk Moms dan Dads.
Baca Juga: Sering Kali Minder Karena Penghasilan Istri Lebih Besar? Ini Solusi Terbaik untuk Dads
Editor in Chief Nakita.id, David Togatorop mengatakan, kebiasaan membanding-bandingkan sebenarnya merupakan suatu hal yang manusiawi.
Akan tetapi, bila sering membandingkan Si Kecil dengan anak lain, Moms dan Dads tentu harus segera menghentikannya.
“Membanding-bandingkan itu sebenarnya manusiawi. Orangtua juga berproses. Tapi, khusus untuk anak, Moms dan Dads harus stop membanding-bandingkan,” ujar David Togatorop dalam acara kolaborasi Sonora Parenting dan Nakita.id ‘Stop Membanding-bandingkan Anak dan Pasangan’, Jumat (29/1/2021).
Pasalnya, menurut David, setiap anak terlahir unik dengan keistimewaannya masing-masing.
Maka dari itu, Moms dan Dads sebaiknya perlu menjaga semangat dan harga diri Si Kecil dengan baik.
“Setiap anak itu unik. Sebagai orangtua, tugas Moms dan Dads adalah menjaga semangat dan harga diri anak.
Tak hanya orang dewasa, anak juga tentu punya harga diri. Tugas orangtua adalah menjadi sosok untuk anak. Behind every great person, there are great parents,” jelas David.
Terlebih lagi, orangtua adalah sosok pertama yang bisa melihat keistimewaan anak.
Bila sudah mengetahui keistimewaan Si Kecil, selanjutnya Moms dan Dads perlu memfasilitasi dan terus mengasah hal tersebut.
“Orangtua itu merupakan sosok pertama yang bisa melihat keistimewaan anak, lebih dari guru, lebih pada siapapun. Jangan serahkan semuanya kepada gurunya.
Tahun-tahun pertama kelahiran anak itu orangtua yang bisa melihat dengan matanya, anakku keistimewaannya apa, anakku spesialnya apa,” ungkap David Togatorop dalam wawancara bersama Sonora Parenting.
"Jika sudah mengetahui itu, jangan berhenti hanya melihat saja. Moms dan Dads sebaiknya juga memfasilitasi itu, beri pengajaran, dan asah keistimewaan itu,” lanjutnya.
Lebih lanjut, David mengatakan, jangan sampai Moms dan Dads sebagai orangtua yang kemudian justru mudah menyerah dan mematikan mimpi Si Kecil begitu saja.
“Orangtua juga sebaiknya tidak lupa untuk menghidupkan mimpi anak. Anak itu harus percaya bahwa mimpi bisa diraih.
Sebagai orangtua, posisi kita harus punya spirit pantang menyerah. Dan, ingat terus keistimewaan anak,” pungkas David Togatorop, Editor in Chief Nakita.id.
Masih Banyak yang Keliru, Begini Cara Tepat Melakukan Toilet Training pada Anak
Penulis | : | Ratnaningtyas Winahyu |
Editor | : | Nakita_ID |
KOMENTAR