Nakita.id - Ketika kadar bilirubin dalam darah bayi menjadi tinggi dan tidak sesuai dengan usianya itu disebut penyakit kuning.
Penyakit kuning dapat terjadi pada bayi pada minggu-minggu sekitar 60% pada bayi cukup bulan dan 80% pada bayi prematur.
dr. Reza Abdussalam, Sp.A, Dokter Spesialis Anak yang berparaktik di RSIA Brawijaya Antasari saat diwawancarai Nakita.id untuk liputan khusus pada Sabtu (23/1/2021) menjelaskan terjadinya penyakit kuning bayi.
Baca Juga: Orangtua Jangan Langsung Panik! Ini Cara Tepat Menangani Penyakit Kuning Pada Bayi Baru Lahir
"Waktu ibu sedang mengandung anak, bilirubin di dalam darah bayi biasanya akan masuk ke plasenta jadi akan masuk ke aliran darah ibu.
Tapi bayi baru lahir dan plasenta sudah dipotong artinya sudah tidak berfungsi lagi akhirnya untuk pengambilan bilirubin ini akan dilakukan tugasnya oleh liver atau hati.
Pada anak bayi baru lahir liver atau hati masih belum berkembang dengan baik sehingga bilirubin yang seharusnya diambil oleh hati tadi karena hatinya masih belum sempurna akhirnya dia beredar di pembuluh darah akhirnya menyebabkan kuning," jelas dokter Reza.
Gejala bayi yang terkena penyakit kuning adalah warna putih pada mata berwarna kuning kemudian menurun mulai kepala, leher, badan, sampai telapak tangan dan kaki.
Dokter Reza mengatakan ada hal yang harus jadi perhatian untuk Moms dan Dads waktu anak terkena penyakit kuning.
"Hal yang harus jadi perhatian, anak saat kuning menyusunya bagus atau tidak. Kalau terlihat malas menyusu dan menjadi lemas ini tanda bahaya," papar dokter Reza.
Di sisi lain, penyakit kuning bayi disebut bermasalah kalau kadar kuningnya sudah terlihat kurang dari 24 jam, jelas dokter Reza.
Oleh karena itu, dokter Reza menyarankan Moms dan Dads melakukan pemeriksaan rutin saat bayi usia 48 jam untuk mengecek kadar bilirubinnya.
Selain liver yang belum siap mengambil kadar bilirubin, ternyata ada 3 faktor lain yang menyebakan bayi menjadi kuning.
Liputan khusus Nakita.id membahas 3 faktor tak terduga yang juga bisa menyebabkan penyakit kuning pada bayi:
1. Breastfeeding jaundice
Dokter Reza menjelaskan kondisi ini berhubungan dengan jumlah ASI yang diterima bayi dari ibunya.
"Jadi bayi tidak bisa mendapat ASI yang bagus misal karena ibunya pisah kamar," jelas dokter Reza.
Sementara, breastfeed jaundice bisa sembuh sendiri kalau Moms memberikan ASI lebih rutin.
Baca Juga: Setelah Stres Anaknya Masuk Rumah Sakit, Kartika Putri Pamerkan Momen Khalisa Bersujud, Sedang Apa?
2. Breastmilk jaundice
Dokter Reza mengatakan kalau breastmilk jaundice jarang sekali terjadi hanya sekitar 1-2% dan kejadian kuningnya berlangsung lama bahkan sampai 3 bulan.
Sementara, breastmilk jaundice ini ada hubungannya dengan kandungan ASI yang justru membuat kadar bilirubin pada bayi meningkat.
"Biasanya ada kandungan di ASI yang justru membuat kadar bilirubin pada bayi meningkat," jelas dokter Reza.
3. Kerusakan liver
Kondisi ini terjadi karena liver tidak bisa mengambil bilirubin dan membuangnya, jelas dokter Reza.
"Yang mengkhawatirkan ditemukan pada bayi kejadian kadar bilirubin direct yang meningkat lebih dari 20% dari total bilirubin curiga ke arah polestatis," tutup dokter Reza.
Penulis | : | Cecilia Ardisty |
Editor | : | Nita Febriani |
KOMENTAR