Sementara tetanus, merupakan penyakit yang dapat menyebabkan kekakuan otot parah, kelumpuhan, dan kejang otot. Penyakit ini juga disebabkan oleh bakteri.
Berbeda dengan difteri dan pertusis yang menular, tetanus tidak ditularkan dari orang ke orang, tetapi dari luka yang kotor dan terpapar tanah.
"Tetanus, kalau anak terkena luka tapi tidak ada riwayat vaksinasi tetanus bisa kejang," ungkapnya.
Baca Juga: Sering Kali Jadi Bahan Pertimbangan Para Moms, Adakah Perbedaan Imunisasi di Puskesmas dan Posyandu?
Sedangkan pertusis adalah penyakit infeksi bakteri yang menyerang sistem pernapasan dan menyebabkan batuk parah.
Jika anak di bawah satu tahun terkena penyakit ini, kemungkinan dapat mengalami pneumonia, kerusakan otak, kejang, bahkan kematian.
"Kalau pertussis batuk kejang, batuk yang 100 hari. Jadi batuknya lama dan panjang, sehingga saking panjangnya si bayi ga sempat menarik nafas jadi biru. Itu pun bisa berakhir kematian," jelasnya.
Jadi vaksin DPT diberikan 3 kali sebagai vakisinasi dasar. Pada umur 2 bulan, 4 bulan, 6 bulan. Lalu boleh diulang umur 10 tahun, selanjutnya 10 tahun sekali.
Ketiga penyakit ini adalah penyakit serius yang disebabkan oleh bakteri. Oleh karena itu, pemberian imunisasi DPT sebaiknya tidak dilewatkan.
Penulis | : | Ine Yulita Sari |
Editor | : | Nita Febriani |
KOMENTAR