Nakita.id - Moms dan Dads pasti tahu seberapa imunisasi dan vaksinasi penting untuk tumbuh kembang Si Kecil sampai dewasa.
Imunisasi dan vaksinasi terbukti dapat menghindari anak dari risiko sakit berat, cacat hingga kematian.
Karena itu lah, setiap orangtua coba melengkapi imunisasi Si Kecil sangat penting.
Imunisasi harus terus didapat Si Kecil semenjak ia baru lahir, untuk mencegah risiko penularan penyakit berbahaya di kemudian hari.
Masih banyak anak Indonesia yang tidak mendapat imunisasi lengkap karena orangtuanya takut akan desas-desus berbagai mitos keliru di luar sana, apalagi soal vaksin palsu.
Baca Juga: Ketahui Manfaat dan Efek Imunisasi Pneumonia (PVC) Bagi Si Kecil
Menurut Prof. Dr. dr. Hinky Hindra Irawan Satari, Sp.A (K), M.TropPaed, vaksinasi sendiri berasal kata awalnya adalah vaksin yang merupakan proses pelemahan virus yang nantinya bisa untuk digunakan menjadi penguat imunitas tubuh si penerima vaksin.
"Dilakukan imunisasi, agar penyakit-penyakit yang sering menyerang anak yang dapat mengganggu tumbuh kembangnya dapat dicegah.
Sehingga anak dapat tumbuh kembang secara optimal dan menjadi seorang dewasa yang berguna bagi negara dan bangsa," jelas Prof Hinky.
Seperti yang kita ketahui, beberapa waktu lalu sempat terjadi kasus vaksin palsu telah meresahkan banyak orangtua.
Ternyata ada lho Moms cara-cara untuk mengetahui keaslian vaksin untuk imunisasi ini sendiri.
Cara membedakan vaksin palsu dan asli dijelaskan oleh dr. Caessar Pronocitro, Sp.A, M.Sc, Dokter Spesialis Anak RS Pondok Indah – Bintaro Jaya saat dihubungi Nakita.id Jumat, (05/02/21).
Baca Juga: Jangan Sampai Terlewat, Ini Manfaat Pemberian Vaksin BCG dan Polio untuk Si Kecil
Ia menjelaskan bahwa jika dari kemasan, memang sulit membedakan vaksin asli dengan palsu.
"Secara tampilan kemasan, memang sulit membedakan vaksin asli dengan palsu, karena vaksin palsu tidak memiliki ciri-ciri khusus," ujarnya.
Namun, ada beberapa hal yang dapat Moms lakukan, yakni:
- Moms dapat meminta perawat atau dokter menunjukkan vaksin sebelum vaksinasi dilakukan pada anak.
- Memastikan kemasan vaksin masih utuh, baik dari kardus yang masih tersegel maupun botol di dalamnya.
- Memastikan adanya batch number dan tanggal kedaluwarsa yang masih berlaku pada kemasan vaksin.
- Memastikan mendapatkan vaksin dari lokasi yang terpercaya, seperti rumah sakit, klinik, atau praktik pribadi yang memiliki sistem pembelian vaksin yang benar.
Dampak Vaksin Palsu
dr. Caessar pun juga menjelaskan bagaimana dampak vaksin palsu jika masuk ke dalam tubuh anak.
Ia mengatakan dampak yang terjadi pada anak tergantung dari bahan vaksin palsu yang digunakan itu sendiri.
"Apabila bayi mendapatkan vaksin palsu, maka dampak yang terjadi akan tergantung pada bahan apa yang dimasukkan untuk membuat vaksin palsu tersebut," jelasnya.
Pada kasus vaksin palsu yang terjadi beberapa tahun silam, terungkap bahwa pelaku menggunakan cairan infus salin normal (natrium klorida 0,9 persen) yang tidak berbahaya apabila disuntikkan ke tubuh.
Namun, karena bayi tidak mendapatkan vaksin asli, maka tujuan untuk membentuk kekebalan tubuh yang diharapkan dari vaksin pun tidak tercapai.
Rejuvenated Youthful Skin Bersama Rangkaian Wardah 1% Microcapsule Retinol & 3% Ceramide, Formulasi Powerful untuk Hasil Maksimal
Penulis | : | Ine Yulita Sari |
Editor | : | Poetri Hanzani |
KOMENTAR