Nakita.id – Ayu Ting Ting ungkap kondisinya pasca batal menikah dengan Adit Jayusman, ini kata psikolog.
Kabar batalnya pernikahan Ayu Ting Ting masih hangat diperbincangkan publik.
Pasalnya, selama ini terlihat adem ayem dengan Adit Jayusman, Ayu Ting Ting justru tiba-tiba memilih untuk membatalkan pernikahannya.
Menariknya, walaupun gagal melepas status janda, Ayu Ting Ting mengaku kondisinya baik-baik saja.
Ia bahkan tidak galau ataupun menangis pernikahannya batal di tengah jalan.
Terkait pengakuan Ayu tersebut, seorang psikolog pun mengungkapkan tanggapannya.
Wah, kira-kira apa kata psikolog soal Ayu Ting Ting ya, Moms?
Tak seperti biasanya yang pelit bicara, belum lama ini, Ayu Ting Ting justru mau menjelaskan kondisinya pasca batal menikah dengan Adit Jayusman.
Namun, alih-alih patah hati, Ayu Ting Ting ternyata sama sekali tidak galau ataupun menangis.
“Siapa yang galau? Enggak ada yang galau. Alhamdulillah semuanya baik-baik aja, doain biar saya sehat,” ujar Ayu Ting Ting dikutip dari kanal YouTube Cumicumi, Minggu (7/2/2021).
“Enggak ada yang nangis, tidak ada yang bersedih. Orangtua saya baik-baik aja, saya baik-baik aja, semuanya baik-baik aja,” lanjutnya.
Ia juga tampak ikhlas dengan kejadian pahit yang harus dihadapinya kini.
“Kan dari kemarin juga udah hati-hati. Ini namanya sudah jalan, jadi harus dijalani. Karena udah jalannya ya harus diikuti.
Kalau memang enggak jadi ya sudah, mungkin nanti ke depannya insyaallah dikasih yang lebih baik,” ungkap Ayu Ting Ting.
Mendengar pengakuan Ayu tersebut, psikolog Joice Manurung pun mengungkapkan pendapatnya.
Menurutnya, bahasa tubuh Ayu saat menceritakan kondisinya itu biasanya disebabkan oleh ketidaknyamanan dan perasaan tidak sanggup.
“Jika diperhatikan, ada satu ciri gesture atau gerakan tangan yang signifikan, yang diperlihatkan AT. Hal ini bisa menggambarkan perasaan yang sesungguhnya,” ucap Joice.
“Gesture ini disebut dengan adaptors, yaitu perilaku menyentuh diri yang didasari oleh adanya ketidaknyamanan, atau munculnya kecemasan atau adanya perasaan tidak sanggup, tidak mampu, mengendalikan lingkungan,” sambungnya.
Hal itu pun tampak dari beberapa gerakan yang dilakukan oleh Ayu, mulai dari menyentuh diri hingga memperbaiki masker.
Joice mengatakan, bahasa tubuh tersebut menunjukkan adanya kegelisahan.
“Yang bisa dimaknai sebagai sebuah kegelisahan, di wawancara sebelumnya juga hal itu muncul,” kata Joice Manurung.
“Lalu tangan yang cukup aktif menyentuh diri di akhir-akhir sesi wawancara, atau di awal wawancara terlihat memperbaiki masker, yang barangkali tidak ada gangguan pada saat itu secara aktual,” tandasnya.
Dorong Bapak Lebih Aktif dalam Pengasuhan, Sekolah Cikal Gelar Acara 'Main Sama Bapak' Bersama Keluarga Kita dan WWF Indonesia
Source | : | Youtube.com |
Penulis | : | Ratnaningtyas Winahyu |
Editor | : | Nakita_ID |
KOMENTAR