Studi tersebut mendapatkan banyak perhatian media, sehingga memicu perdebatan pro dan kontra vaksinasi.
Baca Juga: Wina Natalia Terkejut Anaknya Didiagnosis Autisme, Begini Curahan Hati Mantan Istri Wishnutama Itu
"(Pernyataan) bahwa vaksin MMR (measles, mumps, dan rubela) menyebabkan autisme tersebut bermula dari penelitian oleh dokter Wakefield.
Seorang dokter spesialis bedah, yang hanya melibatkan 18 sampel di tahun 1998. (Dokter tersebut) tidak menggunakan kaidah penelitian yang benar, bahkan memalsukan data," jelasnya.
dr. Caessar pun menjelaskan bahwa hal ini sudah diumumkan di British Medical Journal sejak tahun 2011.
"Setelah dilakukan banyak penelitian lain di berbagai negara yang melibatkan sampel yang jauh lebih besar dan metode yang tepat, terbukti bahwa vaksin MMR tidak menyebabkan autisme," tambahnya.
L'Oreal Bersama Perdoski dan Universitas Indonesia Berikan Pendanaan Penelitian dan Inovasi 'Hair & Skin Research Grant 2024'
Penulis | : | Ine Yulita Sari |
Editor | : | Nita Febriani |
KOMENTAR