Nakita.id - Beberapa pasangan mungkin menyadari dan membenarkan jika semakin lama, ia dan pasangannya akan terlihat makin mirip.
Bahkan ia akan melihat bayangan dirinya pada pasangan. Padahal awal mula mereka menjalin hubungan, tidak ada miripnya sama sekali.
Selain dari karakter fisik, karakter non-fisik seperti tingkat pendidikan, kedudukan sosial ekonomi, dan nilai kepribadian juga makin lama makin sepadan.
Hal tersebut ternyata bukan sugesti semata.
Dilansir dari rd.com, periset telah mempelajari fenomena orang yang dipengaruhi pernikahan yang positif selama beberapa tahun, makin lama, makin mirip.
BACA JUGA: Inilah Film Bollywood dengan Biaya Produksi Termahal, Hingga 1 Triliun
Secara ilmiah, pernikahan yang sehat tanpa disadari akan mempengaruhi aktivitas dan latar belakang mereka sehari-hari.
Lingkungan Sosial
Hidup bersama dalam jangka waktu yang cukup lama, akan membuat pasangan merasa ingin seimbang atau saling melengkapi.
Alasan paling sederhana yaitu, seseorang akan memilih dan mendapat pasangannya melalui lingkungan sekitarnya, baik teman sekolah ataupun rekan kerja.
Poin tersebut sudah memiliki nilai kemiripan dari segi sosial.
Daya Tarik
Poin yang kedua adalah daya tarik. Setiap orang akan memiliki daya tarik yang berbeda terhadap orang lain.
Jika satu sama lain memiliki ketertarikan, artinya selera mereka sama dan mereka saling melengkapi.
BACA JUGA: Intip Harga Baju Harian Anak Rachel Vennya, Xabiru Oshe Al Hakim
Penelitian Speakman menunjukkan bahwa orang gemuk cenderung menikah dengan orang gemuk lainnya.
Mereka berspekulasi bahwa beberapa pasangan memiliki bobot yang meningkat bersama, karena pola makan dan kebiasaan olahraga bersama.
Untuk alasan yang sama, peneliti berpikir bahwa pasangan ramping tetap fit karena kebiasaan sehat bersama pula.
Selera yang Sama
Memilih pasangan merupakan memilih cerminan diri.
Sebagian besar laki-laki memilih perempuan sebagai pasangan hidupnya yang wajah dan kepribadiannya mendekati ibunya.
Bahkan, sebuah penelitian membuktikan, "Semakin kita melihat sesuatu, semakin kita menyukainya. Kita mungkin menyukai orang-orang yang terlihat seperti kita karena kita sangat mengenal fitur kita sendiri."
Ketika laki-laki menikah, ia akan memakai dan melaksanakan aturan pakaian juga dandanan dari istrinya.
BACA JUGA: Di Tengah Kesibukannya, 3 Aktor Bollywood Pernah Idap Penyakit Serius
Hal tersebut akan merubah selera suami setara dengan selera yang dimiliki istri.
Waktu Kebersamaan
Penelitian selanjutnya, mengatakan bahwa semakin banyak waktu bersama, semakin besar pula kemungkinan mereka melakukan kegiatan dan juga kebiasaan yang sama.
Hal tersebut membuat mereka tampak sama dalam hal kebiasaan dan selera.
Watak dan Mood
Mood yang berbeda dari pasangan yang belum menikah dan juga sudah menikah juga berbeda.
Jika seorang laki-laki termasuk tipe yang emosional, dan istrinya memiliki tipe penurut, lama-kelamaan mereka akan memiliki mood dan watak yang sama.
BACA JUGA: Percaya Tak Percaya, Biaya Persalinan Tahun 1988 Cuma Seharga Lipstik!
"Kami belum yakin kenapa. Mungkin mereka memiliki ikatan yang lebih kuat karena mereka telah berbagi pengalaman stres yang serupa."
Faktor Kebahagiaan Rumah Tangga
Yang terakhir adalah faktor kebahagiaan.
Berbahagialah jika pasangan Moms memiliki kesamaan sejak sebelum menikah.
Hal tersebut akan memperlancar kehidupan rumah tangga.
Periset belum menemukan bahwa ada atau tidak adanya karakteristik spesifik meningkatkan kualitas hubungan.
Tetapi pasangan yang hidup bersama dan bahagia cenderung menyukai aktivitas juga kegemaran dan kebiasaan yang sama.
Hal tersebut akan membuat karakter mereka lama kelamaan akan sama dan juga seimbang.
BACA JUGA: Pekerjaan Ibu Rumah Tangga Lebih Susah Dari Pekerjaan Presiden
Moms, Yuk Wujudkan Tubuh Sehat di Tahun Baru dengan Kesempatan Emas dari Prodia Ini!
Source | : | rd.com |
Penulis | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
KOMENTAR