Nakita.id - Katarak pada anak menjadi salah satu penyakit mata yang harus diwaspadai.
Kalau berbicara soal katarak biasanya identik dengan penyakit mata yang diderita ketika lanjut usia.
Tetapi kenyataannya katarak bisa menyerang siapa saja dan usia berapa saja, termasuk anak-anak hingga bayi.
Hanya saja penyebab katarak pada orang lanjut usia tentu saja berbeda dengan anak-anak.
Tetapi sebagai orangtua, Moms dan Dads tidak boleh mengabaikan penyakit mata yang mungkin saja diderita oleh anak-anak ini.
Ada banyak penyebab yang bisa membuat mata anak atau bahkan bayi menderita katarak.
Bahkan salah satunya bisa disebabkan sejak Si Kecil masih di dalam kandungan.
Untuk membahas perihal katarak pada mata secara mendalam, Prof. Dr. dr. Rita Sita Sitorus, Sp.M, (K) membagikan informasi seputar penyebab dan penanganan katarak pada anak dalam wawancara eksklusifnya bersama Nakita.id.
Penyebab katarak pada anak
Penyebab katarak pada anak tentu saja berbeda dengan orang dewasa.
Prof. Rita menyebutkan bahwa keturunan bisa menjadi salah satu penyebab katarak pada anak.
"Katarak pada anak umumnya karena berbagai hal misalnya karena keturunan ada faktor katarak dari lahir karena keturunan orangtua dari salah satu atau dua-duanya," jelas Prof. Rita.
Selain keturunan, infeksi yang terjadi saat Moms masih mengandung juga bisa menyebabkan Si Kecil derita katarak.
Infeksi dari parasit, toksoplasma, virus, dan lainnya saat hamil diakui Prof. Rita bisa berisiko membuat Si Kecil mengalami katarak.
"Biasanya parasitnya itu bisa berupa parasit virus yang terbanyak karena toksoplasma atau rubella di Indonesia," jelas dokter yang praktik di RS Pondok Indah.
Selain itu, trauma akibat kecelakaan pun juga berisiko membuat Si Kecil menderita katarak seperti mata yang tertusuk atau sebagainya.
Gejala katarak pada anak
Untuk mengetahui gejala katarak pada anak, Moms bisa memerhatikan bola mata Si Kecil baik-baik.
Ketika bayi baru lahir coba lihat area matanya, biasanya bayi baru lahir yang derita katarak akan terdapat tanda putih.
"Biasanya pada saat lahir sudah terjadi matanya tandanya warnanya putih" jelas Prof. Rita.
Prof. Rita juga menjelaskan bahwa bisa saja Si Kecil tidak menderita katarak saat lahir, tetapi di masa tumbuh kembangnya.
"Atau tidak terjadi sejak lahir tapi di tengah-tengah ketika masa periode anak-anak entah setelah 1 tahun 2 tahun atau selanjutnya bisa terjadi," jelas Prof. Rita.
Dampak katarak pada anak
Katarak pada anak memiliki dampak yang berbeda dengan katarak pada orang dewasa.
"Katarak yang terjadi pada masa anak kecil itu terjadi pada masa pertumbuhan perkembangan termasuk perkembangan saraf mata," jelas Prof. Rita.
Dengan begitu, perkembangan sistem pengelihatannya lah yang terganggu sehingga menyebabkan tidak berjalan dengan normal.
"Akan terjadi singkatnya terjadi mata malas nah ini yang perlu dicegah maka harus dilakukan pengobatan atau pembedahan itu secepat mungkin untuk mencegah komplikasi mata malas," jelas Prof. Rita.
Cara mengatasi katarak pada anak
Diakui Prof. Rita bahwa satu-satunya pengobatan katarak yaitu dengan dilakukannya operasi.
"Tapi apapun (penyebabnya) harus dilakukan operasi itu adalah pengobatannya enggak ada pengobatan lain katarak selain operasi," jelas Prof. Rita.
Setelah dilakukan operasi, langkah selanjutnya yaitu dokter akan menentukan apakah perlu melakukan pemasangan lensa tanam atau kacamata saja sudah cukup.
"Setelah itu dilakukan operasi katarak apakah dipasang lensa tanam atau harus pakai kacamata saja setelah operasi atau pakai lensa kontak berbeda-beda berdasarkan keadaan matanya," jelas Prof. Rita.
Setelah ditentukan, mata malas pada anak akan dilakukan rehabilitasi dengan cara merangsang mata malasnya sehingga perkembangannya menjadi lebih baik.
Penulis | : | Gabriela Stefani |
Editor | : | Poetri Hanzani |
KOMENTAR