Prof. Rita menyebutkan bahwa keturunan bisa menjadi salah satu penyebab katarak pada anak.
"Katarak pada anak umumnya karena berbagai hal misalnya karena keturunan ada faktor katarak dari lahir karena keturunan orangtua dari salah satu atau dua-duanya," jelas Prof. Rita.
Selain keturunan, infeksi yang terjadi saat Moms masih mengandung juga bisa menyebabkan Si Kecil derita katarak.
Infeksi dari parasit, toksoplasma, virus, dan lainnya saat hamil diakui Prof. Rita bisa berisiko membuat Si Kecil mengalami katarak.
"Biasanya parasitnya itu bisa berupa parasit virus yang terbanyak karena toksoplasma atau rubella di Indonesia," jelas dokter yang praktik di RS Pondok Indah.
Selain itu, trauma akibat kecelakaan pun juga berisiko membuat Si Kecil menderita katarak seperti mata yang tertusuk atau sebagainya.
Untuk mengetahui gejala katarak pada anak, Moms bisa memerhatikan bola mata Si Kecil baik-baik.
Ketika bayi baru lahir coba lihat area matanya, biasanya bayi baru lahir yang derita katarak akan terdapat tanda putih.
"Biasanya pada saat lahir sudah terjadi matanya tandanya warnanya putih" jelas Prof. Rita.
Prof. Rita juga menjelaskan bahwa bisa saja Si Kecil tidak menderita katarak saat lahir, tetapi di masa tumbuh kembangnya.
"Atau tidak terjadi sejak lahir tapi di tengah-tengah ketika masa periode anak-anak entah setelah 1 tahun 2 tahun atau selanjutnya bisa terjadi," jelas Prof. Rita.
Pentingnya Penanganan yang Tepat, RSIA Bunda Jakarta Miliki Perawatan Khusus untuk Bayi Prematur
Penulis | : | Gabriela Stefani |
Editor | : | Poetri Hanzani |
KOMENTAR