Nakita.id - Mata merah pada bayi dan anak tidak bisa dianggap sepele.
Penyebab mata merah pada bayi dan anak bisa bermacam-macam seperti infeksi ataupun saluran air mata yang belum terbuka sempurna.
Mungkin kalau penyebabnya penyumbatan saluran air mata, Moms bisa melakukan pemijatan.
Tapi bagaimana kalau mata merah ternyata sebagai tanda suatu penyakit lebih parah?
Dengan begitu, penting bagi Moms untuk mengetahui tanda-tanda mata merah yang berbahaya pada bayi dan anak agar bisa segera dibawa ke dokter.
Moms tidak perlu bingung karena dalam wawancara eksklusif Nakita.id, seorang dokter spesialis mata dr. Dian Astriani, Sp.M menjelaskan tanda-tanda mata merah pada bayi yang harus diwaspadai oleh orangtua.
1. Mata bertambah merah
Pertama-tama Moms perlu pantau mata merah yang sedang dialami oleh bayi atau anak.
Apakah merah di matanya berkurang, menetap, atau bahkan bertambah merah?
Kalau dalam 1-2 hari ke depan mata merah tidak kunjung reda atau bahkan bertambah merah, segeralah bawa ke dokter untuk mendapatkan tindakan lebih lanjut.
"Kalau kotorannya terus menerus enggak berkurang-kurang apalagi matanya semakin hari semakin merah. Nah itu sudah wajib dibawa," jelas dr. Dian.
2. Anak mengeluhkan buram dan mata berpasir
Pada anak yang sudah lebih besar, umumnya mereka sudah bisa mengeluhkan apa yang dirasakan.
Ketika anak mengalami mata merah, coba tanyakan apa yang dirasakan di matanya.
Selain itu, tanya juga bagaimana pengelihatannya apakah masih bisa melihat dengan jelas atau mulai buram.
Kalau Si Kecil sudah mulai keluhkan matanya buram atau bahkan ada yang mengganjal atau berpasir, segeralah bawa ke dokter untuk mendapatkan pemeriksaan lebih lanjut.
"Kalau sudah ada keluhan buram harus segera dibawa. Apalagi kalau ada rasa mengganjal kayak pasir dimatanya itu curiganya korneanya sudah terkena itu harus langsung dibawa," jelas dokter yang praktik di RS Pondok Indah Bintaro Jaya tersebut.
3. Mata berair dan bola mata tampak membesar
Selanjutnya waspadai gejala seperti mata mulai berair atau bola mata tampak membesar.
Hal itu karena dikhawatirkan Si Kecil menderita glaukoma kongenital yang biasanya didapatkan bayi karena turunan dari orangtuanya.
Penyakit glaukoma kongenital ini terjadi karena adanya terjadi tekanan di bola mata akibat adanya masalah di saluran yang mengalirkan cairan mata keluar.
"Kalau pada bayi bola matanya jadi seperti besar jadi korneanya atau bulatan hitam di tengah matanya itu terlihat lebih besar," jelas dr. Dian.
Selain bola mata membesar, penyakit ini juga disertai mata merah, berair, dan mudah silau apabila terkena cahaya.
Bahkan paparan cahaya tersebut bisa membuat mata bayi semakin berair.
Penulis | : | Gabriela Stefani |
Editor | : | Poetri Hanzani |
KOMENTAR