Pasalnya, hal itu dipengaruhi oleh proses gugur, yang mana bila pembukaan mulut rahim semakin besar, maka perdarahan yang terjadi pun tentunya akan semakin banyak.
“Ya, tergantung dari proses gugurnya. Kadang-kadang ada yang lama, karena kehamilannya sudah besar. Misalnya, usia 14 minggu, kan sudah terbentuk janin walaupun kecil. Tapi kan makin besar yang harus dikeluarkan. Artinya pembukaan mulut rahimnya makin besar, perdarahannya juga akan makin banyak,” jelas dr. Gorga.
“Sedangkan, kalau masih kehamilan kecil, tentu tidak akan terlalu sakit, tidak terlalu banyak darah yang keluar, dan tidak terlalu lama keluhannya,” lanjutnya.
Bahkan, menurut dr. Gorga, perdarahan saat keguguran pun bisa terjadi sampai berhari-hari lo, Moms.
Jika Moms mengalami kondisi tersebut, jangan coba-coba untuk membiarkan perdarahan begitu saja.
Pasalnya, bila darah yang keluar teramat banyak, sang ibu bisa mengalami kehilangan kesadaran.
“Bisa. Kalau kita biarin bisa berbahaya. Misalnya, darah yang keluar banyak, lalu kita enggak ke dokter, takutnya HB turun, lalu pasien syok hipovolemik atau mengalaminya penurunan kesadaran,” ucap dr. Gorga I. V. W. Udjung, Sp.OG, Dokter Spesialis Kebidanan dan Kandungan, RSU Bunda Jakarta.
“Jadi sebaiknya, kalau di awal kehamilan dan ada keluhan nyeri hebat dan keluarnya darah di luar dari biasanya, sebaiknya segera konsultasi ke dokter, apakah mengalami keguguran atau tidak,” pungkasnya dalam wawancara eksklusif bersama Nakita.id.
Penulis | : | Ratnaningtyas Winahyu |
Editor | : | Nakita_ID |
KOMENTAR