Nakita.id – Setiap orang mendambakan pernikahan langgeng seumur hidup.
Tentunya, untuk mencapainya diperlukan kerja sama yang baik antar suami istri.
Apalagi ketika menikah, tak semanis dan seindah pacaran dulu.
Ketika menikah, semua kebiasaan baik dan buruk pasangan menjadi makanan sehari-hari.
BACA JUGA:Sedang Hitz Manfaat Aloe Vera Soothing Gel, Bisa Bikin Versi Murah dan Praktis di Rumah!
Selain itu, rasa saling pengertian, percaya, sabar, saling mendukung dan tidak egois menjadi kunci dalam membina hubungan yang harmonis.
Hal ini tentu saja mudah dikatakan, namun perlu komitmen kuat untuk menjalaninya.
Apalagi untuk memelihara keharmonisan dari tahun ke tahun.
Moms, ternyata menurut penelitian ada tahun-tahun yang rawan dalam pernikahan yang perlu diwaspadai.
Berikut penjelasannya:
Dua tahun pertama pernikahan
Dua tahun awal usia pernikahan termasuk tahun yang sulit bagi para pengantin baru.
Pasalnya, pada tahun ini terkuak sudah siapa pasangannya yang sebenarnya.
Mungkin semasa pacaran, setiap pasangan selalu dapat bersikap manis dan menunjukkan hal yang baik-baik.
Setelah menikah, baik kebiasaan yang baik dan buruk pasangan akan kita hadapi setiap hari.
Selain itu, banyak masalah yang harus diselesaikan bersama seperti masalah yang mengatur keuangan, menangani mertua atau keluarga besar lain, serta kehadiran bayi akan mengubah pola hidup pengantin baru yang awalnya masih lajang.
Agar bisa bertahan, sebaiknya pasangan suami istri mendiskusikan tentang cara menangani konflik dan saling terbuka.
Bila Moms dan Dads bisa melewati tahun-tahun ini, berarti kalian memiliki pikiran yang positif, tidak mudah menyerah, dan mau bersama-sama mencari solusi dalam setiap masalah.
Tujuh tahun
Pada tahun ini, biasanya baik istri dan suami sudah terjebak dalam rutinitas berumah tangga.
Sang istri mengurus anak dan rumah, sementara sang suami sibuk bekerja untuk memenuhi kebutuhan yang semakin banyak.
BACA JUGA:Pilih Mana? Raisa Andriana Atau Ririn Ekawati Pakai Midi Skirt Kembar
Hal ini berdampak pada kemesraan dan keintiman antar suami istri yang semakin berkurang.
Kalau tidak hati-hati, pasangan bisa tergoda dengan sosok lain yang lebih menggairahkan.
Oleh karena itu, sebaiknya lakukan bulan madu kedua dan diskusikan untuk memperbaiki hubungan pernikahan yang agak renggang.
Lima belas tahun
Pada tahun ini, masalah yang sering muncul adalah kejenuhan pada pasangan.
Ditambah kebersamaan keluarga yang semakin berkurang karena anak-anak yang sedang sibuk di sekolah, Dads ada di puncak karir, begitu pula Moms yang bekerja.
Perubahan fisik yang semakin menua juga menjadi ketakutan tersendiri karena masing-masing merasa tidak menarik lagi di hadapan pasangan.
Untuk mengatasinya, berilah kejutan-kejutan kecil untuk pasangan seperti makan malam romantis, jalan-jalan di luar berdua, atau mengirimkan sms berupa ungkapan cinta.
BACA JUGA:Sebelum Menyaksikan ‘Super Blue Blood Moon’, Cek Perkiraan Cuaca dari BMKG
Tahun-tahun Sesudahnya
Merupakan suatu kesuksesan besar bila bisa melewati 15 tahun pernikahan dengan harmonis dan masalah yang tak berarti.
Namun, jangan pernah terlena ya Moms karena meski kita sudah tahu betul keinginan pasangan, namun setiap orang butuh penyegaran dan kejutan-kejutan dalam hidupnya.
Walau sudah puluhan tahun menikah, tak ada salahnya untuk bersikap romantis seperti pengantin baru dan merayakan ulang tahun perkawinan untuk melihat kembali, apa yang sebenarnya luput dari perhatian berdua yang menyangkut soal hubungan suami-istri.
Itulah dia Moms, tahun-tahun rawan dalam pernikahan dan cara mengatasinya.
Semoga selalu harmonis dan langgeng dengan Dads ya!
Source | : | Kompas.com,Brides |
Penulis | : | Kirana Riyantika |
Editor | : | Saeful Imam |
KOMENTAR