Durasi, jumlah frekuensi berhubungan, dan gaya saat bercinta juga tak boleh lupa untuk diperhatikan.
Adapun gaya bercinta yang dianjurkan adalah yang tetap bisa melindungi perut Moms dan tidak menyebabkan terlalu banyak guncangan.
“Lalu sang suami juga tidak grasak-grusuk. Ketika berhubungan (ibu) tidak ada rasa nyeri dan keluhan apapun. Jika kondisinya seperti itu, kemungkinan bisa aman,” ujar dr. Hasni dalam wawancara eksklusif bersama Nakita.id.
Baca Juga: Salah-salah Bisa Berakibat Fatal, Begini Cara Tepat Memakai Pembalut dan Celana Dalam Usai Keguguran
“Akan tetapi, jumlah frekuensi berhubungannya juga perlu diperhatikan ya, tidak terlalu sering juga. Durasinya juga tidak terlalu lama, gayanya juga jangan yang macam-macam, usahakan melindungi perut ibu, tidak terlalu banyak guncangan, silakan berhubungan,” lanjutnya.
Sementara itu, untuk waktu terbaik berhubungan intim, dr. Hasni menuturkan, hal tersebut disesuaikan dengan kondisi nyaman sang ibu.
“Untuk menentukan kapan berhubungan intim lagi, semua disesuaikan dengan kondisi sang ibu, senyamannya saja.
Jadi, enggak ada ketentuan khusus durasinya harus berapa lama, harus seperti apa,” pungkasnya.
L'Oreal Bersama Perdoski dan Universitas Indonesia Berikan Pendanaan Penelitian dan Inovasi 'Hair & Skin Research Grant 2024'
Penulis | : | Ratnaningtyas Winahyu |
Editor | : | Nakita_ID |
KOMENTAR