Remaja itu pun memberi alasannya "Mereka (dokter) tidak bisa membuat tabung pernapasan sampai ke tenggorokanku, dan paru-paruku sakit, Saya hampir meninggal, saya merasa mengalami hampir maut"
BACA JUGA: Pilih Mana? Raisa Andriana Atau Ririn Ekawati Pakai Midi Skirt Kembar
"Jika perawatannya tidak mengancam nyawa, maka saya pasti akan melakukannya, tapi itu tidak sebanding dengan risikonya" tambahnya di kutip dari thesun.co.uk.
Lalu ia pun bertemu dengan sesam penderita EB lainnya yakni Charlie yang berhasil sembuh drastis setelah perawatan revolusioner.
Disitu Charlie memotivasi Jonathan untuk menerima perawatan atau operasi yang disarankan oleh dokter.
Bahkan Charlie menderita EB sejak ia lahir dan ditinggalkan oleh orang tuanya karena kelainan kulit yang dideritanya.
Selama ini ia hidup dan dirawat oleh orang tua angkat yang mengatarnya untuk melakukan perawatan revolusioner.
BACA JUGA: Hanya Karena Patah Hati, Lelaki di India Hilangkan Nyawanya Sambil Video Call
Ia pun langsung menceritakan pada Jonathan bahwa perawatan tersebut membuat kulitnya pulih dengan cepat.
Bermula dari bagian kepala lalu ke tubuhnya hingga kulit yang tadinya lembut bagai tisu berubah seperti anak normal lainnya.
Penyembuhan tersebut dengan cara penanaman donor sumsum tulang pada Charlie untuk melepaskan sel induk yang menyembukan penyakit dari dalam tubuh.
Source | : | thesun.co.uk |
Penulis | : | Shevinna Putti Anggraeni |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
KOMENTAR