TANYA:
Bu Mayke, anak saya, Aldi (7) senang main berantem-beranteman dengan teman-temannya. Awalnya saya lihat mereka fun, tapi kadang ada yang sampai mengeluh kesakitan. Tampaknya mereka belum bisa mengontrol kerasnya pukulan, ya, Bu? Bagaimana cara mengajarkannya, Bu? Saya khawatir nanti awalnya hanya main-main, lalu berisiko ada yang sakit/celaka. Saya takut dikomplain orangtuanya. Kalau anak saya suka beraktivitas fisik, lebih baik diarahkan ke mana, ya? Saya mohon saran Bu Mayke.
Saiful – Jakarta
JAWAB:
Benar sekali Pak Saiful, permainan berantem-beranteman bisa saja berakibat salah satu anak merasa kesakitan, menjadi marah, dan kemudian bertengkar. Akan tetapi, kadang sulit membendung keinginan mereka untuk bermain berantem-beranteman dan biasanya anak-anak akan berbaikan kembali setelah beberapa saat. Kalau ada teman yang sangat kasar tindakannya, maka teman semacam ini dengan sendirinya akan dijauhi oleh anak-anak lain. Permainan berantem-beranteman seharusnya akan mereda di usia 7/8 tahun.
Untuk saat ini, cara terbaik adalah mengawasi dari dekat ketika anak bermain sehingga pada saat mereka melakukan gerakan yang membahayakan temannya, bisa segera dicegah. Atau, ketika Bapak melihat permainan mereka menjadi terlalu kasar, bisa dihentikan dan mengajaknya melakukan kegiatan lain, misalnya memainkan permainan ular tangga, bermain gasing, bermain bola, dan lain-lain, sesuai dengan fasilitas yang tersedia. Bahwa Bapak akan mengajari anak mengendalikan kerasnya pukulan, bisa saja dicoba, namun saya ragu apakah hal ini akan berhasil.
(Dra. Mayke S. Tedjasaputra, MSI., Play Therapist dan Psikolog)
Social Bella 2024, Dorong Inovasi dan Transformasi Strategis Industri Kecantikan Indonesia
KOMENTAR