Nakita.id - Dads juga harus mengetahui perannya dalam memberikan pendidikan seksual kepada anak.
Dalam tumbuh kembang Si Kecil dibutuhkan peran Moms dan Dads dalam mendidik Si Kecil.
Termasuk perihal pendidikan seksual yang perlu dilakukan sedini mungkin.
Bahkan usia 3 tahun sudah bisa mulai diberikan pendidikan seksual perihal pengenalan nama-nama anggota tubuh termasuk alat kelaminnya.
Dan tentu saja seiring Si Kecil bertambah usia, pembahasan pendidikan seksual akan semakin lebih dalam.
Seperti membahas perihal membangun hubungan yang sehat hingga dikenalkannya penyimpangan seksual.
Nah, di tengah pendidikan seksual ini Dads juga bisa ambil alih.
Seorang psikolog Kantiana Taslim., M.Psi., Psikolog menyebutkan peran-peran Dads dalam memberikan pendidikan seksual kepada anak.
Sebenarnya Dads bisa mengambil banyak peran dalam pendidikan seksual pada anak laki-lakinya.
"Sebenarnya ayah juga bisa masuk karena basicly yang ngalamin mimpi basah dan segalanya puberty juga ayah bukan ibu," jelas Kantiana Taslim atau akrab dipanggil Nana.
Dengan begitu anak laki-laki bisa mendapatkan lebih banyak informasi untuk masa pubertasnya kelak.
Beri tahulah pengalaman Dads kepada Si Kecil saat mulai berat suaranya, mimpi basah, atau perihal masturbasi.
Nana mengakui bahwa sempat mendapatkan pasien di mana sang ibu bingung menjelaskan perihal masturbasi kepada anaknya.
Sementara sang ayah tidak ada untuk mendampingi untuk memberikan informasi.
Nah, di sini peran Dads akan sangat penting untuk memberikan informasi berdasarkan pengalamannya.
Lalu bagaimana peran Dads dalam pendidikan seksual kepada anak perempuan?
Tentu saja peran Dads juga dibutuhkan dalam pendidikan seksual kepada anak perempuan.
Mungkin Dads tidak bisa berbagi pengalaman perihal menstruasi yang tentunya akan diambil peran oleh Moms.
Untuk anak perempuan Dads ambillah peran dalam menamankan terkait anggota tubuh yang privasi untuk Si Kecil.
Sebenarnya anggota tubuh privasi tidak hanya dimiliki anak perempuan, tetapi juga laki-laki.
Hanya saja Dads bisa memberikan informasi sebagai sudut pandang seorang laki-laki sehingga Si Kecil minim mengalami pelecehan seksual.
Selain itu, Dads juga bisa bersama-sama dengan Moms untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan tak terduga dari anak.
"Misalnya pertanyaan-pertanyaan tentang seksualitas 'baby datangnya darimana?' misalnya atau apa itu ayah juga bisa bareng-bareng juga jawabnya dengan ibu," jelas Nana.
"Jadi sebenarnya saling share aja perannya untuk bicarakan itu atau bersama-sama," lanjutnya.
Serunya Kegiatan Peluncuran SoKlin Liquid Nature French Lilac di Rumah Atsiri Indonesia
Penulis | : | Gabriela Stefani |
Editor | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
KOMENTAR