Nakita.id - Perkembangan seksual anak harus Moms ketahui.
Dengan mengetahui perkembangan seksual anak di setiap usianya, Moms akan lebih paham ketika ada hal yang dianggap aneh dilakukan oleh anak.
Moms akan paham ketika anak mulai sering memegang alat kelaminnya hingga memiliki konten pornografi.
Seorang psikolog anak, Anindya Dewi Paramita, M. Psi., Psikolog dalam wawancaranya bersama Nakita.id menjelaskan perkembangan seksual anak berdasarkan usianya.
0-4 tahun
Di usia 0-4 tahun umumnya anak sudah mulai mengetahui nama setiap anggota tubuhnya termasuk nama alat kelaminnya.
Hal itu karena di usia ini memang waktunya Moms memberi tahu nama-namanya termasuk menyebutkan nama alat kelamin dengan sebutan medis yaitu penis dan vagina.
Kemudian, di usia-usia ini rasa ingin tahu anak mulai muncul.
"Di umur segitu memang anak-anak biasanya mulai muncul rasa ingin tahu dan mulai pegang-pegang sebenarnya dasarnya rasa ingin tahu dan keinginan mengeksplor jadi mereka mulai pegang-pegang bagian tubuhnya," jelas Anindya Dewi Paramita atau yang akrab dipanggil Mita.
Di rentang usia ini, Mita juga menyebutkan anak ada kecenderungan menunjukkan bagian tubuhnya ke orang lain.
Selain itu, ia juga mulai pertanyakan anggota-anggota tubuh yang ia tidak miliki tetapi orangtua yang berlawanan jenis dengannya memiliki.
"Misalnya anaknya laki-laki lihat ibunya 'kok punya tapi mama gak punya' 'kok mama punya aku gak punya' mulai ada pertanyaan-pertanyaan seperti itu," jelas psikolog yang praktik di SAUH tersebut.
4-6 tahun
Di rentang usia ini, anak akan mulai ingin mengeksplor anggota-anggota tubuhnya.
Kalau di usia 0-4 anak baru mengetahui nama setiap anggota tubuhnya kemudian memegangnya.
Baca Juga: Beginilah Peran Dads Dalam Memberikan Pendidikan Seksual Kepada Anak Laki-laki dan Anak Perempuan
Nah, di usia 4-6 tahun anak akan mulai dengan sengaja menyentuh anggota tubuhnya.
"Jadi karena misalnya merasa dia ada rasa geli misalnya karena menyentuh kemaluannya terus kemudian dicoba-coba dilakukan," jela Mita.
Sementara kebiasaan seperti ingin memegang atau ingin memegang milik orang lain di usia ini juga masih terjadi seperti usia 0-4 tahun sebelumnya.
6-12 tahun
Memasuki usia ini, Moms harus mulai siap ada pertanyaan-pertanyaan tak terduga dari anak.
"Biasnya mulai muncul pertanyaan-pertanyaan kayak kok bisa ada bayi, bayi datangnya dari mana, kenapa aku punya penis tapi ibuku gak punya itu mulai muncul," jelas Mita.
Kemudian di usia ini rasa ingin tahu anak semakin besar hingga mulai muncul ada rasa suka-sukaan dengan lawan jenisnya hingga terpapar konten pornografi.
"Biasanya umur-umur segini pertama kali mulai terpapar sama konten-konten di media misalnya lihat film ada adegan berciuman misalnya," jelas Mita.
Di usia ini, anak masih akan memainkan anggota tubuhnya karena ada rasa baru yang diketahuinya.
"Umur-umur kecil rasa-rasa atau sensasinya ketika dia pegang atau dia main-maininnya misalnya penisnya untuk anak laki-laki dia baru tau ada rasa geli ada rasa apa tapi di umur-umur sekolah lebih mulai lebih bisa rasa kalau itu tidak sekadar rasa geli tapi ada rasa menyenangkan," jelas Mita.
Memasuki usia ini, anak juga menjadi mulai memahami memiliki privasinya sehingga cenderung tidak ingin terbuka kepada orangtuanya.
Perilaku masturbasi dan candaan seputar seksual dengan teman-temannya juga mulai terjadi.
"Kadang-kadang perilaku-perilaku seksual seperti masturbasi udah mulai muncul di umur segini karena pertemannya lebih luwes mulai terbuka juga biasanya konten-konten ini udah mulai masuk ke bahasa sehari hari ke pembicaraan humor sehari-harinya," jelas Mita.
Usia 12-dewasa
Di usia 12 tahun anak akan memasuki masa pubertas sehingga mulai muncul perubahan baik secara fisik ataupun mentalnya.
"Di dalam secara hormonal berubah sehingga keluarnya emosinya jadi naik turun, moodnya jadi naik turun,"
"Kalau secara fisik ada pertumbuhan organ-organ tubuh misalnya payudara mulai tumbuh terus rambut-rambut di alat kelamin mulai tumbuh," jelas Mita.
Dewasa
Mita menyebutkan di usia remaja organ reproduksinya tidak ada peningkatan lagi.
Di usia dewasa, perkembangan seksual anak akan perihal menjalin hubungan dengan orang lain.
"Akhirnya secara perkembangan seksualnya sebenarnya lebih ke bagaimana menjalin hubungan dengan orang lain, bagaimana punya kehidupan seksual yang sehat. Sebenarnya lebih ke situ nantinya," jelas Mita.
Serunya Kegiatan Peluncuran SoKlin Liquid Nature French Lilac di Rumah Atsiri Indonesia
Penulis | : | Gabriela Stefani |
Editor | : | Poetri Hanzani |
KOMENTAR