"Biasnya mulai muncul pertanyaan-pertanyaan kayak kok bisa ada bayi, bayi datangnya dari mana, kenapa aku punya penis tapi ibuku gak punya itu mulai muncul," jelas Mita.
Kemudian di usia ini rasa ingin tahu anak semakin besar hingga mulai muncul ada rasa suka-sukaan dengan lawan jenisnya hingga terpapar konten pornografi.
"Biasanya umur-umur segini pertama kali mulai terpapar sama konten-konten di media misalnya lihat film ada adegan berciuman misalnya," jelas Mita.
Di usia ini, anak masih akan memainkan anggota tubuhnya karena ada rasa baru yang diketahuinya.
"Umur-umur kecil rasa-rasa atau sensasinya ketika dia pegang atau dia main-maininnya misalnya penisnya untuk anak laki-laki dia baru tau ada rasa geli ada rasa apa tapi di umur-umur sekolah lebih mulai lebih bisa rasa kalau itu tidak sekadar rasa geli tapi ada rasa menyenangkan," jelas Mita.
Memasuki usia ini, anak juga menjadi mulai memahami memiliki privasinya sehingga cenderung tidak ingin terbuka kepada orangtuanya.
Perilaku masturbasi dan candaan seputar seksual dengan teman-temannya juga mulai terjadi.
"Kadang-kadang perilaku-perilaku seksual seperti masturbasi udah mulai muncul di umur segini karena pertemannya lebih luwes mulai terbuka juga biasanya konten-konten ini udah mulai masuk ke bahasa sehari hari ke pembicaraan humor sehari-harinya," jelas Mita.
Usia 12-dewasa
Perempuan Inovasi 2024 Demo Day, Dorong Perempuan Aktif dalam Kegiatan Ekonomi Digital dan Industri Teknologi
Penulis | : | Gabriela Stefani |
Editor | : | Poetri Hanzani |
KOMENTAR