Nakita.id – Benarkah hubungan seksual dan hormon dapat memengaruhi kesehatan organ intim?
Organ intim penting untuk selalu dijaga kesehatannya.
Sebab, bila organ intim tak terawat, berbagai masalah kesehatan pun akan dengan mudah muncul pada area tersebut.
Namun, selain itu, ada pula hal lain yang perlu diwaspadai karena disebut-sebut dapat memengaruhi kesehatan organ intim.
Hal tersebut adalah hubungan seksual dan hormon.
Akan tetapi, apakah anggapan tersebut benar adanya?
Agar tak menjadi simpang siur, Nakita.id pun mewawancarai secara eksklusif dr. Ivander R. Utama, F.MAS, SpOG, MSc, Dokter Spesialis Obstetri dan Ginekologi.
Saat dihubungi secara virtual, Kamis (4/3/2021), dr. Ivander mengatakan bahwa, kesehatan organ reproduksi juga dapat dipengaruhi oleh faktor eksternal.
Faktor pertama, adalah hubungan seksual.
dr. Ivander menyebutkan ada sejumlah risiko penyakit yang bisa timbul dari hubungan seksual terhadap organ intim.
“Hubungan seks berpotensi menularkan penyakit-penyakit, misalnya penyakit menular seksual, seperti trikomoniasis, sipilis, dan lain-lain,” ujar dr. Ivander dalam wawancara eksklusif bersama Nakita.id.
Tak berhenti sampai di situ, infeksi organ intim bahkan gangguan kesuburan juga ternyata bisa terjadi lo, Moms.
“Infeksi jamur atau bahkan infeksi organ intim yang sering dialami wanita, yaitu bacterial vaginosis itu juga bisa ditularkan karena hubungan seksual,” ungkap dr. Ivander.
“Kemudian, ada juga infeksi yang bisa mengakibatkan infertilitas atau gangguan kesuburan, seperti chlamydia trachomatis, itu juga ditularkan secara seksual dan tidak bergejala sama sekali,” sambungnya.
Dengan banyaknya risiko penyakit yang muncul, maka dr. Ivander pun mengingatkan para pasangan untuk selalu bertanggung jawab ketika berhubungan seksual.
“Oleh karena itu, tentunya hubungan seksual antara suami dan istri harus dilakukan secara bertanggung jawab dan memerhatikan prinsip-prinsip kebersihan serta keamanan,” ucap dokter yang berpraktik di RSIA Bunda Citra Ananda ini.
Selain hubungan seksual, faktor eksternal lain yang dapat memengaruhi kesehatan organ intim adalah hormon.
Dalam hal ini, hormon rupanya akan berpengaruh pada PH atau tingkat keasaman vagina.
“Pada kondisi hormonal tertentu, cairan vagina bisa bertambah, baik itu saat masa subur atau menjelang menstruasi,” jelas dr. Ivander saat dihubungi Nakita.id secara virtual, Kamis (4/3/2021).
“Dan, pada saat terjadi perubahan PH itulah, biasanya terjadi pula infeksi sekunder. Artinya, baru muncul pertumbuhan kolonisasi kuman,” tutupnya.
L'Oreal Bersama Perdoski dan Universitas Indonesia Berikan Pendanaan Penelitian dan Inovasi 'Hair & Skin Research Grant 2024'
Penulis | : | Ratnaningtyas Winahyu |
Editor | : | Nakita_ID |
KOMENTAR