Nakita.id - Pada persalinan normal, bayi lahir melalui vagina.
Dokter atau bidan kerap kali melakukan episiotomi demi memperlebar jalan lahir.
Episiotomi adalah tindakan pengguntingan perineum, yakni daerah antara vagina dan anus.
Tindakan ini bisa dilakukan dengan perencanaan sebelumnya (primer) atau tidak direncanakan (sekunder) ketika melihat perineum menipis dan akan robek.
Tujuannya agar perobekan perineum lebih rapi sehingga mudah dirapatkan kembali.
BACA JUGA : Wow, Perempuan ini Berhasil Pangkas 30 Kilogram dengan Diet Ketogenik!
Sekitar 80% persalinan normal disertai tindakan episiotomi.
Robekan di vagina dan perineum cukup besar sehingga perlu dijahit untuk merekatkan kembali.
Selanjutnya, diperlukan perawatan yang tepat untuk mempercepat kesembuhan dan menghindari infeksi.
Berikut beberapa perawatan yang bisa dilakukan agar luka jahitan usai melahirkan normal cepat sembuh:
1. Jangan banyak bergerak.
Terutama pada minggu pertama, ibu dianjurkan lebih banyak duduk dan berbaring, guna menghindari rusaknya otot-otot perineum.
Berjalan yang terlalu sering atau lama bisa menggeser otot perineum sehingga penyembuhan luka lebih lama.
Ketika berjalan lakukan secara hati-hati dan perlahan.
Tetapi jika robekan hanya sedikit, tak mencapai anus, biasanya ibu diminta langsung memobilisasi dirinya sesegera mungkin.
BACA JUGA : Ikuti Jejak Sandra Dewi , Ruben Onsu Belikan Gucci pada Thalia
2. Perbanyak makan serat.
Usai bersalin biasanya ibu kesulitan buang air besar.
Rasa takut sakit saat mengejan ikut mempersulit proses keluarnya kotoran.
Karena itu ibu dianjurkan lebih banyak mengonsumsi serat, seperti buah-buahan dan sayuran, agar tinja lebih lunak dan mudah dikeluarkan.
Jika masih sulit biasanya dokter memberikan obat pelunak tinja dan pelicin anus supaya tinja bisa lebih mudah keluar.
BACA JUGA : Sempat Hits Pada Era 90-an, Kini Tato Temporer Kembali Memikat Millenial Moms
3. Obat antinyeri dan antibiotik.
Dokter biasanya memberikan obat pereda nyeri dan antibiotik untuk mempercepat penyembuhan luka.
4. Jaga kebersihan vagina.
Selain letaknya dekat dengan anus, banyak darah dan kotoran keluar vagina selama masa nifas.
Vagina juga merupakan organ terbuka yang mudah bagi virus atau kuman hinggap dan berkembang.
Itulah mengapa, vagina harus dijaga kebersihannya.
Berikut caranya:
- Setiap habis BAK dan BAB, siram vagina dan anus dengan air bersih dan matang.
Bilas hingga bersih dari arah depan ke belakang supaya bakteri tidak menempel di vagina, lalu keringkan muka vagina dengan handuk bersih.
- Jika ibu tak berani membersihkan vagina dan anus dengan tangan saat cebok, ibu bisa berendam di dalam larutan antiseptik selama 10 menit.
Biasanya kotoran yang berupa sisa air seni dan feses akan hilang.
- Ganti pembalut setiap kali BAK atau BAB, atau setidaknya minimal 3 jam sekali untuk menghindari pembalut lembap.
Ingat, daerah yang lembap mudah dihinggapi kuman sehingga rawan terinfeksi.
Gunakan pembalut khusus ibu bersalin yang higienis dan antitoksik.
Ukurannya yang lebih besar mampu menampung darah yang keluar dari vagina.
Pentingnya Penanganan yang Tepat, RSIA Bunda Jakarta Miliki Perawatan Khusus untuk Bayi Prematur
Penulis | : | Saeful Imam |
Editor | : | Saeful Imam |
KOMENTAR