Nakita.id - Terkadang tanpa disadari orangtua memiliki “anak kesayangan”, dan memperlakukan salah satu anaknya secara spesial.
Mungkin tindakan itu secara tidak sengaja di lakukan, namun bisa jadi dilakukan dengan sadar.
Misalnya seorang ayah yang cenderung lebih memanjakan anak perempuannya dan sebaliknya ibu pada ank laki-lakinya.
BACA JUGA: Dikabarkan Jadi Bridesmaid Meghan Markle, Ini Jawaban Priyanka Chopra
Sebenarnya, ada beberapa faktor yang menyebabkan orang tua menjadi pilih kasih:
Faktor kesamaan dengan orang tua, misalnya seorang anak yang mempunyai kesamaan sifat pada ibunya, maka akan lebih dekat pada ibunya.
Riwayat kehamilan, karena kehamilan yang sangat diharapkan, maka saat sang ank lahir, maka anak tersebut menjadi anak kesayangan dibandingkan ank yang lainnya.
Anak “istimewa”, misalnya ank yang sering sakit-sakitan cenderung akan lebih diberi perhatian lebih oleh orang tuanya.
BACA JUGA: Moms yang Rindu Drama Korea The K2, Yuk Lihat Lagi Cerita dan Pemainnya
Faktor budaya, misalkan ada nilai-nilai budaya yang mengutamakan anak dengan jenis kelamin tertentu, maka bisa jadi orangtua akan lebih sayang pada anak dengan jenis kelamin itu.
Lalu adakah dampak pilih kasih ini bagi anak?
Secara umum inilah dampak yang disebabkan oleh perlakuan pilih kasih dari orangtua.
1. Merasa diabaikan dan tidak disayangi orangtua
Pada umur 3 tahun, Si Kecil kerap kali mencari-cari perhatian orang tua, seperti menagis, merengek dan lain sebagainya, namun jika orang tua tidak terlalu memperdulikannya Ia akan terus mencari perhatian.
BACA JUGA: Mengatasai Anak Yang Sering Ngompol, Moms Coba Terapkan Cara Ini!
Anak akan terus bersikap “nakal” sampai kebutuhannya akan afeksi terpenuhi.
2. Kesal dan cemburu pada Si “anak kesayangan”
Akan timbul persaingan antar saudara (sibling rivalry), hubungan kakak-adik yang harusnya hangat akan berubah menjadi dingin.
Masing-masing pihak akan berusaha sebaik mungkin mendapatkan kasih sayang dari orangtuanya.
3. Melampiaskan rasa kesalnya pada Si “anak kesayangan”
Hal ini sangat berbahaya jika anak merasa cemburu pada ank di bawah usianya, bukan tidak mungkin Ia akan melakukan tindak kekerasan pada Si “anak kesayangan”.
BACA JUGA: Terlihat Modis, Jaket Denim Nagita Slavina Ini Harganya Bersahabat
4. Meniru sikap orang tuanya
Sikap orangtua adalah panutan bagi Si Kecil. Bukan tidak mungkin sikap Moms dan Dads adalah panutan utama bagi perkembangan kepribadian mereka.
Jika Moms menolak keberadaan seorang anak, maka kemungkinan anak yang lain akan memperlakukan saudaranya dengan perlakuan yang sama dengan yang orangtuanya lakukan.
Anak itu juga akan menolak keberadaan saudaranya.
5. Mengembangkan konsep diri negatif
Anak memandang dirinya sebagai seseorang yang tidak berarti, sehingga Ia akan menjadi pasif.
Parahnya anak akan mempunyai sifat yang minder terhadap lingkungan.
Source | : | Nakita |
Penulis | : | Nia Lara Sari |
Editor | : | Kusmiyati |
KOMENTAR