Untuk menghormati nilai sejarah dan seni, Rp 30 miliar dianggap sesuai untuk mewakilinya.
“Itu kan karpet sejarah ya, karpet seni. Jadi kalau barang seni tidak bisa kita nilai harga,” sambung dia.
Bahan yang digunakan untuk karpet tersebut terbuat dari sutra.
Kemudian proses pembuatan karpet itu tidak menggunakan mesin, melainkan dirajut oleh tangan-tangan manusia yang berbakat.
Sehingga membuat nilai jual karpet ala sultan itu bernilai setinggi langit.
“Sutra dan mesinnya itu bukan bikin dari mesin, tapi pakai tangan,” tandasnya.
(Artikel ini telah tayang di Grid.ID dengan judul "Aurel Hermansyah dan Atta Halilintar Disponsori Karpet Senilai Rp 30 Miliar, Ini Penyebab Karpet Sultan di Pesta Pertunangan Mereka Dibanderol Harga Langit")
Source | : | Grid.ID |
Penulis | : | Riska Yulyana Damayanti |
Editor | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
KOMENTAR