Nakita.id- Selain karbohidrat dan lemak , protein juga memiliki peran dalam menjalankan fungsi tubuh yang optimal.
Namun terlalu banyak mengonsumsi makanan yang mengandung protein yang tinggi juga berbahaya Moms.
Melansir dari healthline.com keracunan protein dapat terjadi saat kita mengonsumsi banyak protein dengan tidak cukup lemak dan karbohidrat untuk jangka waktu yang lama.
BACA JUGA :Tak Lagi Diet Ketat, Aurel Menikmati Makan Tanpa Takut Gendut
Walaupun Moms mendapatkan cukup kalori dari protein, namun tubuh kekurangan gizi karena kurangnya nutrisi yang lain.
Organ yang mendapatkan beban kerja berat saat kita mengonsumsi protein dalam jumlah yang banyak adalah organ ginjal dan hati.
Ginjal dan Hati memegang peran dalam metabolisme protein.
BACA JUGA :Tak Kalah Kekinian dari Ibunya, Begini Potret Hits Putri Feni Rose
Jika jumlah protein yang kita konsumsi berlebihan tidak menutup kemungkinan kita akan mengalami peningkatan kadar amonia, urea dan asam amino dalam darah.
Apa gejala yang timbul saat kita keracunan protein?
Saat kita mengalami keracunan protein kita akan mengalami mual, sakit kepala, perubahan mood, kelamahan, kelelahan, tekanan darah rendah, kelaparan dan nafsu makan yang tinggi, diare dan denyut jantung yang lambat.
Protein yang berlebihan didefinisikan lebih besar dari 35 persen dari total kalori yang masuk kedalam tubuh.
BACA JUGA :Kebiasaan Orang Jepang Gunakan Smartphone, Mungkinkah No 2 Kita Tiru?
Jika Moms sudah terkena keracunan protein segera imbangi dengan konsumsi lemak dan karbohidrat, dan mengurangi asupan protein.
Melansir dari livestrong.com mengonsumsi makanan yang terlalu tinggi protein dalam waktu yang lama dapat meningkatkan risiko kematian.
Social Bella 2024, Dorong Inovasi dan Transformasi Strategis Industri Kecantikan Indonesia
Source | : | Healthline,live strong |
Penulis | : | Dian Noviana Ertanti |
Editor | : | David Togatorop |
KOMENTAR